Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan Udara di Yaman Utara, Dokter Bantuan Tarik Diri

Rudi Hendrik - Sabtu, 20 Agustus 2016 - 12:13 WIB

Sabtu, 20 Agustus 2016 - 12:13 WIB

447 Views

Jenewa, 17 Dzulqa’dah 1437/20 Agustus 2016 (MINA) – Serangan udara yang membabi buta di Yaman utara oleh koalisi pimpinan Arab Saudi membuat kelompok relawan dokter memutuskan untuk menarik diri dari wilayah itu.

Pada Kamis (18/9) lalu, kelompok Dokter Lintas Batas (MSF) telah mengumumkan menarik diri dari Yaman utara karena tidak ada jaminan keselamatan bagi mereka.

Kelompok itu juga mengatakan, serangan terhadap sebuah rumah sakit di daerah itu pada Senin lalu telah membunuh 19 orang dan melukai 24 lainnya.

“Serangan udara pada Rumah Sakit Abs adalah yang keempat dan serangan mematikan terjadi di sebuah fasilitas medis yang dikelola oleh MSF selama perang ini. Ada banyak serangan pada fasilitas kesehatan lainnya di seluruh Yaman,” kata kelompok yang berbasis di Jenewa ini dalam sebuah pernyataannya, demikian Alaraby.co.uk memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

MSF mendesak adanya investigasi independen terkait pelanggaran hukum kemanusiaan yang terjadi di Yaman.

“Pejabat Koalisi berulang kali menyatakan bahwa mereka menghormati hukum kemanusiaan internasional, namun serangan ini menunjukkan kegagalan untuk mengontrol penggunaan kekuatan dan menghindari serangan terhadap rumah sakit yang penuh dengan pasien,” kata MSF.

Pada Mei lalu, organisasi relawan medis ini melaporkan bahwa sedikitnya 100 anggota staf, pasien dan perawat tewas, serta 130 lainnya luka-luka dalam pengeboman dan penembakan serangan terhadap lebih dari 80 bangunan kesehatan yang didukung dan dan dioperasikan oleh MSF pada tahun 2015 dan awal 2016.

Perang di Yaman telah menciptakan kekosongan keamanan di seluruh negeri. Kelompok Al-Qaeda dan saingan utamanya, Islamic State (ISIS/Daesh), telah mengeksploitasi kekacauan dan memperluas kekuasaan mereka di wilayah selatan negara itu.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

PBB mengatakan, lebih dari 6.500 orang, kebanyakan warga sipil, telah tewas sejak Maret tahun lalu dan lebih dari 80 persen dari penduduk Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Indonesia
Amerika
Timur Tengah
Timur Tengah