Gaza, MINA — Serangan udara intensif yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza pada Rabu (14/5) dini hari menewaskan sedikitnya 60 warga Palestina, termasuk 22 anak-anak, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza.
Serangan menghantam kompleks Rumah Sakit Eropa di dekat Khan Younis, meninggalkan lubang besar di tanah dan retakan di halaman, di mana banyak korban ditemukan di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, serangan ini terjadi tidak lama setelah Hamas membebaskan seorang sandera berkewarganegaraan ganda Israel-Amerika, yang difasilitasi oleh Amerika Serikat.
Namun, alih-alih meredakan ketegangan, Israel justru meningkatkan intensitas serangan militernya. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan, operasi militer terus berlanjut hingga Hamas “dihancurkan secara total.”
Baca Juga: Israel Perpanjang Penahanan Delapan Aktivis Kapal Madleen
Sejak konflik meletus pada Oktober 2023, lebih dari 52.800 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel, dengan lebih dari 90 persen populasi Gaza terpaksa mengungsi.
Situasi kemanusiaan semakin memburuk, dengan hampir setengah juta orang menghadapi ancaman kelaparan karena blokade yang menghambat masuknya bantuan kemanusiaan.
Masyarakat internasional mulai menunjukkan keprihatinan mendalam terhadap eskalasi kekerasan ini.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengecam blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan sebagai “aib” dan menyerukan pembukaan kembali perbatasan Gaza untuk memungkinkan distribusi bantuan, serta mendorong solusi politik yang mencakup demiliterisasi Hamas dan pembebasan sandera.
Baca Juga: Oposisi Israel Ajukan RUU Pembubaran Parlemen
Sementara itu, di tengah kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Timur Tengah, harapan akan deeskalasi konflik muncul.
Namun, upaya diplomatik tersebut belum menunjukkan hasil konkret, dan serangan terus berlanjut, menambah deretan panjang korban sipil di Gaza.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Klaim Kemajuan Negosiasi Pertukaran Tahanan dengan Hamas