Gaza, MINA – Serangan udara Israel menghancurkan 24 bangunan sekolah dan lebih dari 200 unit rumah di Jalur Gaza, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Badan tersebut mengatakan, eskalasi Israel juga telah berdampak pada akses ke air, sanitasi, dan kesehatan.
Selain itu, pabrik desalinasi air laut di Gaza Utara, tempat bergantung 250.000 warga pada air minum belum bisa beroperasi.
“Lembaga-lembaga kemanusiaan terus memberikan bantuan di lapangan tetapi ketidakamanan saat ini secara signifikan membatasi pengiriman layanan penting, termasuk penanganan COVID-19 yang sedang berlangsung,” kata Jens Laerke, juru bicara OCHA seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (14/5)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Hingga Jumat, gerakan perlawanan di Gaza dan pasukan Israel saling balas serangan udara hingga menyebabkan korban di kedua pihak.
Setidaknya enam warga Israel dan satu warga India juga dilaporkan tewas. Sementara 119 warga Gaza syahid, diantaranya 31 anak-anak dan 830 mengalami luka-luka akibat serangan Israel. (T/RE1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal