Namhkan, MINA – Pasukan junta (militer) Myanmar melancarkan serangan udara di kota yang dikuasai pemberontak di Negara Bagian Shan yang berbatasan dengan China, Jumat dini hari (6/9), menewaskan 11 warga sipil dan melukai 11 lainnya, kata penduduk.
Dilansir dari Radio Free Asia (RFA), sebuah pesawat militer menjatuhkan dua bom di dekat pasar malam di Kota Namhkan, kata seorang penduduk yang tidak mau disebutkan namanya karena takut akan keamanannya.
“Pukul 1 pagi, bom jatuh di sebelah utara pasar malam Pawng Pwe. Sekitar enam rumah terkena,” katanya. “Seorang anak dan seorang wanita hamil tewas, seluruh keluarga tewas.”
Penduduk mengatakan, lima wanita, empat pria, seorang anak laki-laki berusia empat tahun, dan seorang bayi perempuan tewas. Penduduk membagikan video kepada RFA yang memperlihatkan orang-orang mengais puing-puing untuk menemukan mayat-mayat.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Kota perdagangan perbatasan Namhkan berada di bawah kendali Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA), yang merupakan anggota Aliansi Tiga Persaudaraan kelompok pemberontak yang telah meraih kemenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya melawan pasukan junta sejak akhir tahun lalu.
Tiongkok telah melakukan intervensi untuk melindungi kepentingan ekonominya di Myanmar dan menjadi penengah dua gencatan senjata yang tidak berlangsung lama. Baru-baru ini, Tiongkok telah mendesak TNLA untuk menyetujui perdamaian, kata sumber pemberontak.
TNLA dan sekutunya dalam Pasukan Pertahanan Rakyat yang pro-demokrasi tahun ini telah menyerang dan merebut kota Nawnghkio, Kyaukme, Hsipaw, dan Mongmit di Negara Bagian Shan dan kota Mogoke di wilayah Mandalay. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris