Idlib, MINA – Serangan udara Pemerintah Suriah pada Sabtu (27/7) menewaskan 12 warga sipil di barat laut Suriah.
Serangan militer pemerintah dan sekutunya, Rusia, terus meningkat di wilayah itu dan telah merenggut ratusan nyawa sejak akhir April. Demikian Ahram Online melaporkan.
Idlib dan beberapa provinsi tetangga Aleppo, Hama dan Latakia berada di bawah kendali Hayat Tahrir al-Sham, sebuah kelompok bersenjata yang dipimpin oleh mantan afiliasi Al-Qaeda di Suriah.
Wilayah itu seharusnya dilindungi dari serangan besar-besaran pemerintah melalui kesepakatan zona penyangga September, tetapi telah mengalami peningkatan pemboman oleh pemerintah dan sekutunya, Rusia, selama tiga bulan terakhir.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Pada Sabtu, dua anak termasuk di antara 11 warga sipil yang tewas dalam serangan udara di kota Idlib, Ariha, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Serangan itu melukai 28 lainnya, kata lembaga monitor yang berbasis di Inggris itu.
Dua bangunan tempat tinggal di Ariha dilanda , dalam serangan kedua di kota minggu ini, kata kepala Observatory Rami Abdul Rahman.
Serangan udara pemerintah menewaskan 10 warga sipil di Ariha pada hari Rabu, menurut SOHR
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pengeboman oleh pasukan pemerintah di bagian lain wilayah Idlib menewaskan warga sipil lainnya pada hari Sabtu dan melukai 15 lainnya, kata monitor itu.
Serangan udara oleh pemerintah Suriah dan sekutunya Rusia di wilayah Idlib telah merenggut lebih dari 740 nyawa sejak akhir April, menurut SOHR.
PBB mengatakan lebih dari 400.000 orang telah mengungsi.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) telah mendokumentasikan 39 serangan terhadap fasilitas kesehatan atau petugas medis di daerah itu dalam tiga bulan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Setidaknya 50 sekolah telah rusak oleh serangan udara dan penembakan selama periode yang sama, ujarnya.
“Sasaran serangan ini objek-objek sipil, dan tampaknya sangat tidak mungkin, mengingat pola serangan seperti itu yang terus-menerus terjadi, bahwa objek tersebut terkena tanpa kesengajaan,” kata kepala hak asasi manusia PBB, Michelle Bachelet, pada Jumat.
Perang di Suriah telah menewaskan lebih dari 370.000 orang dan jutaan orang terlantar sejak dimulai pada 2011 dengan penumpasan brutal terhadap protes antipemerintah. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata