Beirut, MINA — Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan, serangan udara yang dilancarkan oleh penjajah Zionis Israel ke wilayah selatan Lebanon menewaskan dua orang dan melukai tujuh lainnya pada Senin (3/11) waktu setempat.
Dalam sebuah eskalasi terbaru yang mengganggu gencatan senjata wilayah selatan Lebanon, militer Israel kembali melakukan serangan udara yang menargetkan daerah sub-urban di provinsi Nabatiyeh. Dua korban tewas tercatat, salah satunya di kota Doueir, sementara tujuh lainnya mengalami luka-luka.
Anadolu melaporkan, salah satu serangan dilaporkan menimpa sebuah mobil di Doueir yang terbakar setelah terkena drone Israel. Sekitar lima kendaraan lain turut rusak akibat ledakan tersebut.
Gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hezbollah disepakati sejak pada November 2024 untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di perbatasan selatan Lebanon.
Baca Juga: Otoritas Kesehatan Gaza Ungkap Pasukan Israel Tinggalkan Mainan untuk Bunuh Anak-Anak Gaza
Pemerintah Lebanon melalui kementerian terkait mengecam keras insiden tersebut dan menuding pelanggaran gencatan senjata yang dapat memicu ketidakstabilan regional lebih lanjut.
Para pengamat menyebut bahwa serangan ini menandai risiko meningkatnya konfrontasi terbuka di wilayah perbatasan Lebanon–Israel, terutama dengan titik kontak utama di selatan Lebanon yang selama ini menjadi arena pertempuran tak langsung antara Hizbullah dan pasukan Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Lakukan Tur Provokatif di Halaman Al-Aqsa




															
								








															
															
															
															
															
															
															
															



															
Mina Indonesia
 Mina Arabic