Tel Aviv, MINA – Dinas keamanan Shin Bet Israel menunjukkan statistik baru bahwa jumlah serangan yang dilakukan warga Palestina terhadap tentara dan warga Yahudi meningkat tiga kali lipat setelah keputusan Presiden Amerika Serikat tentang Al-Quds (Yerusalem).
Pengumuman Presiden Donald Trump pada 6 Desember yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah memicu protes keras oleh rakyat Palestina di Tepi Barat dan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza. Demikian Times of Israel memberitakannya.
Sepanjang bulan Desember, ada 249 serangan di Tepi Barat, Jalur Gaza dan Israel, dibandingkan dengan 84 serangan pada bulan November dan 71 di bulan Oktober, menurut statistik Shin Bet yang dirilis pekan ini.
Serangan paling serius adalah serangan di stasiun bus Yerusalem saat seorang satpam ditikam di hati dan terluka parah.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Insiden lain yang dianggap serius saat demonstrasi keras di pinggiran Ramallah, ketika seorang pria mengenakan sebuah rompi bom bunuh diri yang membuat tentara menembakmatinya. Namun kemudian, diketahui bahwa rompi bomnya adalah palsu.
Namun, dalam laporan bulanannya, Shin Bet tidak menghubungkan kenaikan jumlah serangan tersebut dengan pengumuman Trump. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka