Seri Muslimah: Kewajiban Istri kepada Suami

Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Dalam Islam, bukan hanya suami yang mempunyai kewajiban kepada istri. Namun sebaliknya istri pun mempunyai kewajiban yang sama harus dilakukan kepada seorang suami.

Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan andai seorang istri sedang di dapur karena menanak nasi, lalu sang suami memintanya (untuk berhubungan), maka kewajiban sang istri adalah memenuhi segera panggilan suaminya. Luar biasa.

Dalam tulisan ini akan dibahas secara berurutan tentang kewajiban-kewajiban apa dan bagaimana saja yang harus dilakukan seorang istri kepada suaminya. Kewajiban-kewajiban itu antara lain sebagai berikut.

Pertama, seorang istri harus taat kepada suaminya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَه

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, menaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

Dalam penjelasan hadis di atas, setidaknya ada beberapa ciri wanita (istri) dalam Islam yang disebut baik. Pertama, istri baik itu adalah istri yang saat dilihat suaminya, ia bisa membuat suaminya senang. Ini artinya, ada wanita yang saat dilihat suaminya justru malah membuat suaminya merasa tidak nyaman, mungkin karena satu dan lain hal.

Kedua, wanita yang baik adalah yang selalu berusaha menaati suami saat ia diperintah. Tentu saja diperintah dalam kebaikan bukan kemaksiatan. Ketiga, istri yang baik tentu saja tidak suka menyelisihi suaminya dalam hal kebaikan baik diri maupun hartanya.

Kedua, kewajiban seorang istri adalah bagaimana caranya berusaha mendapatkan ridho suaminya.

عن ام سلمة تقول

سمعت رسول الله صلي الله عليه وسلم يقول : أيما امرأة ماتت وزوجها عنها راض دخلت الجنة
{ رواه الترمذي وابن ماجه }

Dari Ummu Salamah, ia berkata,
” Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Jika ada seorang istri meninggal dunia dalam keadaan ridho suami, niscaya ia masuk surga. ” (HR. Tirmidzi dan Ibn Majah, Al-Tirmidzi, rodho, no. 1081 dan Ibn Majah, nikah no. 1844

Inilah Islam. Dengan kesempurnaan syariatnya mengajarkan bagaimana seorang istri harus berusaha menjaga segala kesuciannya demi meraih ridho sang suami. Apalah arti kecantikan, kepintaran, gaji yang besar (jika ia bekerja), kedua orang tua yang kaya, saudara yang banyak jika ia tidak bisa mendapatkan atau membuat suaminya ridho atas segala lakunya kepada suami.

Ketiga, menjadi perhiasan suami

عن عبد الله بن عمرو ان رسول الله صلي الله عيه وسلم قال

 الدنيا متاع وخير متاعها المرأة الصالحة
{ رواه مسلم والنسائي واحمد }

Dari Abdillah bin ‘Amr, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah istri yang salehah. (HR. Muslim, Nasa’I dan Ahmad, Muslim dalam kitab Radha’ no. 2668, Al-Nasa’i , nikah no. 3180, Ahmad no. 6279. Selain itu diriwayatkan juga oleh Ibn Majah dalam nikah no. 1845).

Sejatinya, seorang wanita shalehah sudah tidak lagi silau dengan segala rupa perhiasan dunia. Mengapa? Karena dialah sebenarnya sebaik-baik perhiasan dunia. Dia tidak akan kecewa bila tidak mendapatkan gelang, kalung dan perhiasan emas juga intan permata lainnya dari sang suami. Sebab apa? Sebab dia sadar dirinyalah perhiasan terindah yang ada di jagat raya ini bagi suaminya.

Juga sebaiknya, seorang suami yang sholeh tidak akan tergiur dengan perhiasan lain. Untuk apa ia tergoda dengan perhiasan lain sementara Allah Yang Maha Indah sudah menjadikan perhiasan dunia terindah itu adalah istri sholehahnya?

Keempat, menyenangkan hati suami

الَّتِى تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَر

“Yang menyenangkan suami ketika dilihat, dan mentaati suami ketika diperintah.” (HR. Ahmad 9837, Nasai 3244 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Tentu saja salah satu tugas utama seorang istri sholehah adalah bagaima berusaha membuat suaminya bahagia. Membuat suami bahagia dengan berbagai cara selama itu cara yang baik adalah kebaikan bagi seorang istri.

Semoga tulisan singkat di atas menginspirasi setiap wanita Islam dimana pun berada. Salam. (A/RS3/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Bahron Ansori

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.