Gaza, 20 Dzulqa’dah 1436/4 September 2015 (MINA) – Serikat Pekerja AS yang terdiri dari Persatuan Listrik, Radio dan Mesin atau yang biasa disebut dengan UE, melakukan aksi bersama memboikot Israel, pernyataan pada Selasa (1/9).
Serikat UE mewakili lebih dari 30.000 pekerja di seluruh AS dalam berbagai pekerjaan sektor swasta dan publik.
“Kami bereaksi, dan mencapai titik puncaknya ketika Israel melancarkan perang di Gaza pada 2014, menewaskan lebih 2.000 orang termasuk 500 anak-anak,” kata Carl Rosen, Presiden UE dari Unit Western yang juga anggota Dewan Eksekutif Nasional.
“Boikot dan pemberian sanksi Israel merupakan langkah penting yang harus diambil oleh para pekerja dalam rangka mendukung perdamaian mengakhiri konflik di sana,” tambah Rosen.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
UE mencatat, Israel telah melanggar resolusi demi resolusi hak asasi manusia Palestina, dimulai dari pembersihan etnis 750.000 warga Palestina tahun 1947-1948 dan merampas sebagian besar wilayah Palestina menjadi negara jajahan Israel.
Resolusi juga menyeru AS untuk mengakhiri semua bantuan militer kepada Israel guna menekan Israel mengakhiri penjajahan di Tepi Barat, Jerusalem Timur, dan blokade Gaza. Serta mendesak negosiasi kesepakatan damai atas dasar kesetaraan demokrasi dan hak asasi manusia bagi warga Palestina, termasuk penentuan nasib kembali bagi para pengungsi.
“Kami mendukung aksi boikot, dan mendesak di semua tingkatan untuk terlibat dalam aksi serupa untuk perdamaian, keadilan dan kesetaraan,” pernyataan Serikat Pekerja UE.
Di antara para delegasi yang berbicara dalam mendukung resolusi boikot itu adalah Autumn Martinez dari Vermont, AS.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Martinez mengatakan telah bertemu dengan anggota aktivis pekerja Palestina di Forum Sosial Dunia di Tunisia awal tahun lalu.
“Ini benar-benar mengkhawatirkan apa yang sedang terjadi. Bebaskan Palestina! “Katanya, dalam blog Portside. (T/hna/P4)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza