Ramallah, MINA – Para tahanan Palestina di penjara pendudukan Israel melakukan protes atas tindakan kekerasan yang kerap kali mereka terima, yang dilakukan petugas Layanan Penjara Israel (IPS),
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dalam sebuah pernyataan mengatakan, para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel meminta bantuan semua pihak yang mungkin bisa menolong mereka untuk mengakhiri tindakan kekerasan yang kerap kali mereka terima dari petugas penjara.
Dikutip dari Quds News Network, aksi protes itu sudah dilakukan sejak pekan lalu. Sebagai bentuk aksi protesnya, para tahanan menolak untuk ikut serta dalam pemeriksaan keamanan dan mengembalikan makanan yang mereka terima,
Namun, IPS merespons dengan menggandakan tindakan kekerasan, termasuk isolasi dan memutus aliran listrik sel.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sementara itu, Komite Darurat Nasional untuk tahanan Palestina mengatakan, para tahanan akan memulai mogok makan terbuka, mulai 1 September mendatang.
“PPS menambahkan bahwa kebijakan hukuman Israel bertujuan untuk mempengaruhi kehidupan dan semangat para tahanan.
Sekitar 650 tahanan administratif Palestina telah memboikot pengadilan militer Israel sejak awal tahun ini. Boikot itu mencakup sidang-sidang awal, sidang banding dan sidang selanjutnya di Mahkamah Agung Zionis Israel.
Pada Maret lalu, Gerakan Tahanan Palestina, yang mewakili tahanan Palestina mengumumkan, mogok makan massal sebagai protes atas tindakan pembatasan oleh otoritas Israel yang diterapkan setelah penjara Gilboa dibobol. Namun, pemogokan dibatalkan setelah kesepakatan dicapai menjelang hari pertama pemogokan. (T/ara/P2).
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News agency (MINA).