Jakarta, MINA – Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, di era sosial media sekarang ini, apa saja bisa terjadi dengan begitu cepat tanpa orang bisa melakukan apa-apa terhadap hal tersebut.
Karena itu, Seskab menyampaikan, peran netizen yang tidak anonim ini menjadi penting untuk mengedukasi sekaligus memberikan literasi media.
“Menyampaikan pesan mengenai apa yang dilakukan oleh pemerintah apa adanya itu diperlukan, tidak perlu ditambah-tambah,” kata Seskab saat memberikan sambutan pada launching lomba Media Sosial (Medsos) #MenujuIndonesiaMaju berhadiah total Rp107 juta (sudah dipotong pajak), di aula Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Senin (26/3). Demikian laporan pers Setkab yang dikutip MINA.
“Mungkin sekali-kali, bukan hanya wartawan saja, tapi netizen bisa diberikan kesempatan untuk ikut Rapat Terbatas di dalam ruangan, supaya tahu bagaimana Presiden menyampaikan, dan mereka bisa live tweet atau live di Facebook atau Instagram, untuk berbagi tentang apa yang sedang dilakukan oleh Pemerintah,” ujarnya.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Menurut Seskab, sekarang ini orang baca koran sudah semakin menurun, orang nonton televisi (TV) juga jauh menurun, karena sekarang dengan gawai yang dimiliki orang bisa melihat apa saja.
“Saya ini termasuk yang jarang sekali mendengarkan berita politik di TV, saya kalau di rumah atau mobil yang saya tonton adalah olahraga, sepeda, basket NBA, atau masak-memasak, karena apa yang kita urus setiap hari ‘kan sudah politik,” ungkap Seskab.
“Netizen tinggal memilih sekarang ini mau jadi haters atau mau jadi lovers. Karena menjadi lovers atau haters itu adalah pilihan,” pungkasnya. (R/R05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza