London, 29 Dzulhijjah 1437/1 Oktober 2016 (MINA) – Jumat 30 September 2016 menjadi ulang tahun pertama pasukan udara Rusia beroperasi di Suriah dalam membantu pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
Menurut data organisasi pemantau Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) yang berpusat di London, lebih dari 9.000 orang, termasuk hampir 4.000 warga sipil, telah tewas dalam satu tahun serangan udara Rusia di Suriah, tapi Rusia segera membantah angka ini.
Menurut SOHR, korban tewas termasuk sekitar 3.800 warga sipil dan 5.500 pasukan dari kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) dan berbagai faksi oposisi.
Selanjutnya, 20.000 warga sipil telah terluka dalam serangan udara Rusia selama setahun.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Namun, di hari Jumat 30 September 2016 itu juga, pemerintah Rusia menolak angka yang yang dipaparkan SOHR itu. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
“Kami tidak menganggap informasi tentang apa yang terjadi di Suriah dari sebuah organisasi yang berbasis di Inggris, dapat diandalkan,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Peringatan satu tahun intervensi militer Rusia itu disampaikan sehari setelah Rusia mengatakan akan menekan kelompok oposisi dan ISIS dengan serangan bom di Suriah.
Pemerintah Moskow telah mengabaikan ancaman dari Amerika Serikat, pendukung utama kelompok oposisi moderat Suriah. (T/P001/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata