Jakarta, 1 Syawwal 1436/17 Juli 2015 (MINA) – Shalat Idul Fitri kenegaraan di Masjid Istiqlal Jakarta, kali ini berlangsung tanpa kehadiran Presiden Republik Indonesia dan Gubernur DKI Jakarta.
Shalat Idul Fitri 1436 Hijriah di masjid terbesar di Asia Tenggara ini dihadiri oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan pejabat negara lainnya, Jumat (17/7).
Sementara di pagi yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Iriana melaksanakan Shalat Hari Raya di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, bersama masyarakat provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Jokowi dan Ibu Iriana tiba di masjid Aceh itu sekitar pukul 07.05 WIB yang disambut langsung oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah beserta istri Niazah A Hamid dan Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dan untuk tahun ini pula, shalat Id di Istiqlal tidak dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta.
Status agama Basuki Tjahaja Purnama yang non-Muslim, membuat shalat Id di Istiqlal akan tanpa Gubernur DKI selama beberapa tahun ke depan.
Shalat Id tahun ini diimami oleh Imam Masjid Istiqlal Drs. H. Hasanuddin Sinaga, MA. Sementara khatib adalah Dr. H A Malik Madany, MA. Khutbah yang disampaikan bertema “Idul Fitri dan Semangat Ukhuwah Wathoniah”.
Sebelumnya, Jusuf Kalla berharap seluruh umat Islam umumnya agar penetapan tanggal 1 Syawal 1436 Hijriyah dapat bersamaan antara organisasi-organisasi Islam di Tanah Air.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Harapan itu pun terwujud ketika hasil Sidang Isbat yang digelar Kementerian Agama, Kamis (16/7) petang menetapkan Idul Fitri jatuh pada 17 Juli 2015.
“Posisi hilal di Pelabuhan Ratu berada pada 3,11 derajat, angka ini di atas kriteria yang dipegang oleh Indonesia” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam konferensi pers usai penetapan 1 Syawal 1436 H. (L/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain