Shalat merupakan ibadah yang tidak hanya membawa manfaat spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan fisik dan mental. Dalam berbagai penelitian, gerakan-gerakan shalat seperti rukuk, sujud, dan berdiri, memberikan efek yang baik bagi tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat shalat bagi kesehatan yang dapat dijelaskan secara ilmiah, serta dalil-dalil dari hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Pertama, Meningkatkan Sirkulasi Darah
Gerakan shalat seperti rukuk dan sujud memfasilitasi aliran darah menuju organ-organ penting, termasuk otak. Ketika sujud, posisi kepala yang lebih rendah dari jantung meningkatkan aliran darah ke otak, yang membantu menjaga fungsi otak tetap optimal. Ini dapat mencegah penyakit seperti stroke.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa ketika itu.” (HR. Muslim)
Baca Juga: Ruqyah, Kunci Kesehatan Jiwa dan Kedamaian Hati
Penelitian lain menemukan bahwa gerakan shalat yang dilakukan berulang kali dapat dianggap sebagai bentuk latihan aerobik ringan yang berpotensi meningkatkan kesehatan jantung. Ini bermanfaat untuk menjaga elastisitas pembuluh darah, memperlancar aliran darah, dan meningkatkan daya tahan jantung.
Dalam sebuah penelitian berjudul “Islamic Prayer as a Form of Aerobic Exercise: Benefits for Cardiovascular Health” bersumber, Journal of Cardiovascular Medicine, tahun 2015 menyebutkan, shalat dapat meningkatkan fungsi kardiovaskular dengan meningkatkan aliran darah dan melatih elastisitas pembuluh darah.
Kedua, Mengurangi Stres dan Kecemasan
Shalat yang dilakukan dengan khusyuk membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa gerakan dan meditasi dalam shalat, disertai dengan pengulangan dzikir, dapat menurunkan kadar hormon kortisol (hormon stres), sehingga memberikan efek menenangkan pada tubuh dan pikiran.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai Bilal, bangunlah dan hiburlah kami dengan shalat.” (HR. Abu Dawud). Hadits ini menunjukkan bahwa shalat memiliki peran sebagai penghilang kesusahan dan stres bagi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat.
Baca Juga: Bahaya Bullying, Tinjauan Ilmiah dan Perspektif Islam
Sebuah studi dilakukan untuk mengevaluasi efek shalat terhadap tingkat stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin melaksanakan shalat memiliki tingkat hormon stres (kortisol) yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini karena gerakan dan fokus dalam shalat dapat menenangkan sistem saraf.
Dalam sebuh penelitian yang berjudul “The Effect of Islamic Prayer on Mental Health and Stress Levels” bersumber dari Journal of Religion and Health, 2012 mengatakan, rutin melaksanakan shalat lima waktu dapat mengurangi stres secara signifikan dan membantu keseimbangan emosional.
Ketiga, Melenturkan Otot dan Sendi
Gerakan dalam shalat melibatkan berbagai posisi tubuh yang membantu melenturkan otot-otot dan menjaga kelenturan sendi. Rukuk melatih kelenturan punggung bawah dan paha, sementara sujud membantu melenturkan sendi lutut dan pergelangan tangan.
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman RA, ia berkata, “Aku shalat bersama Nabi, beliau rukuk dan sujud lama sekali. Aku belum pernah melihat rukuk dan sujud yang lebih lama dari itu.” (HR. An-Nasa’i). Hadits ini menunjukkan bahwa rukuk dan sujud adalah bagian penting dari shalat, yang secara tidak langsung melibatkan peregangan tubuh.
Baca Juga: Manfaat Susu bagi Kesehatan
Keempat, Meningkatkan Postur Tubuh
Shalat yang dilakukan secara rutin dan benar membantu meningkatkan postur tubuh. Posisi berdiri yang lurus saat takbiratul ihram, rukuk yang sempurna dengan punggung datar, serta sujud dengan dahi, hidung, tangan, lutut, dan kaki di tanah, melatih postur tubuh yang seimbang.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika kamu rukuk, letakkan kedua tanganmu di lututmu, dan luruskan punggungmu.” (HR. Ahmad). Hadits ini menunjukkan pentingnya menjaga postur yang benar saat rukuk.
Kelima, Shalat sebagai Bentuk Olahraga Ringan
Penelitian tentang gerakan shalat menunjukkan bahwa rangkaian gerakan seperti rukuk, sujud, dan berdiri secara berulang-ulang dapat dianggap sebagai bentuk olahraga ringan yang baik untuk kesehatan fisik. Gerakan ini melibatkan otot-otot tubuh, membantu menjaga kelenturan dan mencegah kekakuan sendi.
Baca Juga: Indonesia Lakukan Operasi Jantung Robotik untuk Pertama Kalinya
Dalam sebuah penelitian berjudul, “Islamic Prayer as a Low-Intensity Physical Exercise for Elderly” bersumber dari International Journal of Geriatrics, 2014, menyimpulkan, gerakan shalat membantu melatih kelenturan tubuh dan menjaga keseimbangan postur tubuh pada orang dewasa lanjut usia.
Keenam, Menyehatkan Sistem Pernapasan
Shalat yang dilakukan dengan tenang dan dalam irama yang teratur membantu menyeimbangkan pernapasan. Dalam sujud, paru-paru tertekan oleh diafragma yang mengakibatkan pelepasan lebih banyak udara dari paru-paru, yang bermanfaat dalam pernapasan yang lebih efisien.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hendaklah engkau sujud hingga tenang dalam sujudmu.” (HR. Bukhari). Tenang dalam sujud membantu mengontrol napas dan memfasilitasi pernapasan yang dalam dan stabil.
Baca Juga: Puluhan Ribu Anak Papua Barat Terima Vaksin Polio
Ketujuh, Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Rangkaian gerakan shalat dapat dianggap sebagai bentuk olahraga ringan yang melibatkan hampir semua otot tubuh. Berdiri, rukuk, sujud, dan duduk secara berulang-ulang meningkatkan aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh, yang pada akhirnya membantu menjaga kesehatan jantung.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah sebagaimana kamu melihat aku shalat.” (HR. Bukhari). Melakukan shalat secara rutin dan dengan tata cara yang benar adalah salah satu cara menjaga kesehatan, termasuk kesehatan jantung.
Kedelapan, Meningkatkan Kesehatan Mental
Baca Juga: Kemenkes Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Shalat dapat dianggap sebagai meditasi Islami. Dengan fokus dan konsentrasi selama shalat, seseorang dapat melatih ketenangan mental dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Hal ini membantu mencegah gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.” (QS. Al-Baqarah: 45). Ayat ini menunjukkan bahwa shalat adalah sarana untuk mendapatkan ketenangan dan keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa shalat yang dilakukan dengan penuh kekhusyukan dapat meningkatkan keseimbangan mental. Proses meditasi yang terintegrasi dalam shalat memberikan dampak positif pada kesehatan mental, seperti mengurangi depresi, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan ketenangan batin.
Dalam sebuah penelitian berjudul “Mindfulness and Meditation in Islamic Prayer: Mental Health Benefits” bersumber dari jurnal Journal of Islamic Psychology, tahun 2017 mengatakan, shalat secara signifikan membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi, serta meningkatkan perasaan ketenangan dan kesejahteraan psikologis.
Baca Juga: Membaca Al-Qur’an dan Manfaat Kesehatan, Bukti Ilmiah
Kesembilan, Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Shalat yang dilakukan dengan khusyuk meningkatkan fokus dan konsentrasi. Setiap gerakan dalam shalat harus disertai dengan pengucapan dan penghayatan bacaan yang tepat, yang mengasah kemampuan otak untuk berkonsentrasi dan menjaga fokus.
Dari Abu Hurairah ra, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila seseorang melakukan shalat, hendaklah dia menghadap kiblat dan tidak menoleh ke kanan atau ke kiri.” (HR. Bukhari). Hadits ini mengajarkan tentang pentingnya fokus selama shalat, yang juga bermanfaat dalam melatih kemampuan konsentrasi dalam kehidupan sehari-hari.
Kesepuluh, Membantu Detoksifikasi Tubuh
Baca Juga: Kemenkes Anjurkan Masyarakat Skrining Kesehatan Jiwa Minimal Setahun Sekali
Selama sujud, organ-organ dalam perut seperti hati dan ginjal mendapatkan tekanan alami yang membantu meningkatkan fungsi mereka. Gerakan ini memperlancar proses detoksifikasi tubuh, membantu ginjal dan hati membuang racun lebih efisien.
Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila seorang hamba sujud, wajahnya jatuh dalam sujud, dan dosa-dosanya jatuh di atasnya bagai debu yang berjatuhan.” (HR. Ahmad). Secara simbolis, hadits ini menunjukkan bahwa sujud adalah bentuk pembersihan, yang bisa dihubungkan dengan manfaat fisik berupa detoksifikasi.
Shalat bukan hanya ibadah yang membawa kita lebih dekat kepada Allah, tetapi juga memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh dan jiwa kita.
Berbagai penelitian di atas membuktikan bahwa shalat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Dengan menggabungkan gerakan tubuh yang berulang, konsentrasi, dan ketenangan batin, shalat tidak hanya merupakan bentuk ibadah kepada Allah, tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.[]
Baca Juga: WHO dan Arab Saudi Kolaborasi Kartu Kesehatan Digital untuk Jamaah Haji
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menkes Tegaskan Kebijakan Kesehatan Harus Berorientasi pada Masyarakat