Jakarta, 24 Rabi’ul Akhir 1438/ 23 Januari 2017 (MINA) – Presiden Nusantara Foundation, New York, Imam Shamsi Ali dalam kunjungannya menyampaikan bahwa pada kehidupan setiap orang di dunia ini tidak akan luput dari ujian.
“Orang yang beriman itu, sudah mengetahui bahwa selama ia bernafas selalu diuji, memang dalam kehidupan demikian. Yang berubah itu hanya warnanya saja, ada hitam, putih, ada rasa enak dan tidak itu semua adalah ujian,” katanya dalam stadium general yang bertema “Tantangan Dakwah Jelang Kembalinya Kejayaan Islam” di Kampus 2 UIA, kompleks pesantren khusus Yatim As-Syafiiyah, Jatiwaringin, Jakarta, Selasa (24/1).
Ia menjelaskan bahwa negara-negara mayoritas Muslim sangat diuji seperti di Suriah, Iraq, Kasmir, dan Palestina yang sudah puluhan tahun berjuang hingga saat ini, namun belum mencapai kemerdekaan.
“Sudah puluhan tahun mereka berjuang, namun kemerdekaan belum sampai kepadanya, dari hari ke hari sampai saat ini makin tersudutkan,” ujarnya.
Baca Juga: BPS: Kunjungan Wisman ke Indonesia Turun 6% pada Oktober 2024
Menurutnya, ujian dalam kehidupan itu sudah menjadi tabi’at bagi setiap orang, ada tangtangan eksternal dan yang paling sulit ketika datang dari internal.
“Yang pasti kita hidup dihadapkan dengan berbagai tantangan yang luar biasa, di dunia yang mayoritas tantangannya jelas, yang minoritas pun ada tantangannya” tambahnya.
Ia menyerukan umat Islam harus bisa tetap fokus berfikir cemerlang tidak mudah terprovokasi, merapatkan barisan, kemampuan menguasai media massa (memberitakan Islam yang damai), dan bekerja dengan optimis.
“Mengapa Cina sekarang menjadi kekuatan di seluruh Asia, karena Cina pandai dalam mengambil peluang, salah satunya dalam hal perdagangannya,” ujarnya.
Baca Juga: Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Level III atau Siaga
Ia menambahkan, dalam hal ini, kita harus cermat dalam menangkap peluang yang ada, permasalahnya yang kurang di sini, orang Islam kurang cermat dalam menangkap peluang itu.(L/R10/R01)
Mi’raj ISlamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Kritik Perjalanan Dinas Luar Negeri, Sebut Manfaatnya Kecil Sekali