Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shuffah Qur’an Abdullah bin Mas’ud Adakan Pelatihan Kitab Gundul

Ismi Wardatun - Rabu, 11 Juli 2018 - 03:35 WIB

Rabu, 11 Juli 2018 - 03:35 WIB

4 Views ㅤ

Daurah Kitab Gundul di Aula SQABM, Komplek Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun, negararatu, Natar, Selasa (9/7). Foto: Doc MINA.

Daurah Kitab Gundul di Aula SQABM, Komplek Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun, negararatu, Natar, Selasa (9/7). Foto: Doc MINA.

Lampung Selatan, (MINA) – Shuffah Al-Qur’an Abdulah Bin Mas’ud (SQABM) adakan Daurah (Pendidikan dan Pelatihan) membaca Kitab Gundul dengan metode Al-Ankabut.

Acara yang diselenggarakan selama tiga hari, Senin-Rabu, (9-11/7) di Aula SQABM, Komplek Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun, negararatu, Natar, Lampung Selatan ini akan menjadi agenda tahunan.

“Ini perdana, dan akan dijadikan agenda rutin setiap tahun sebagai cara untuk memudahkan para mahasiswa dan mahasiswi SQABM untuk belajar membaca kitab gundul dan Bahasa Arab,” ujar Wakil  Ketua I SQABM, Dr. Lili Sholehuddin saat ditemui Mi’raj News Agency (MINA), Selasa (10/7).

Ia mengatakan, metode Al-Ankabut merupakan salah satu cara membaca kitab gundul atau kitab kuning dengan mengedepankan pemahaman daripada menghafal.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Menurutnya, metode ini memang dirancang agar seseorang bisa belajar Bahasa Arab dengan cepat, mudah dan sederhana.

“Metode ini mencoba memberikan solusi cara belajar Bahasa Arab yang selama ini diajarkan dengan metode yang kurang tepat dan membutuhkan waktu yang lama,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam metode ini pelajar tidak dibebani pekerjaan menghafal definisi-definisi atau ta’rifaat tetapi definisi itu akan dihasilkan dari pemahaman pelajar.

Selain itu, menurutnya, metode ini juga memiliki karakteristik lain yang tidak ada pada metode belajar kitab kuning lainnya. Yaitu, tumpuan belajar ada pada kekuatan cara pengajaran seorang guru, bukan hanya sekedar pada buku panduan.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

“Buku panduan tidak akan banyak berguna tanpa ada pengajar yang memahami dan berpengalaman dalam metode ini,” katanya. (L/ism/B01/P1).

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Breaking News