Kuala Lumpur, MINA – Sekretariat Himpunan Ulama Rantau Asia (SHURA) menyerukan kepada DK PBB untuk melakukan referendum agar warga Kashmir dapat memutuskan hak menentukan nasibnya sendiri.
Ketua SHURA Abdul Ghani Shamsuddin mengatakan, pendudukan lebih dari tujuh dekade oleh India telah melarang orang-orang di Jammu, Kashmir untuk menentukan masa depan mereka sebagai wilayah yang bebas dan terbebaskan.
“Kami melihat penindasan terus-menerus terhadap hak-hak mereka telah mengakibatkan situasi yang merosot dari Kashmir,”kata Abdul Ghani dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Sabtu (2/3).
Ghani mengungkapkan, situasi terkini di Kashmir telah meningkat menjadi hubungan yang sangat penuh muatan antara India dan Pakistan. Temuan terburuk adalah kuburan massal Kashmir yang tidak disebutkan namanya dan tidak dikenal yang menjadi korban pembantaian oleh tentara India.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Kita melihat bahwa gerakan Pakistan untuk menyelesaikan konflik dengan memulai dialog dan menawarkan untuk melepaskan pilot yang ditangkap dari pasukan India harus menjadi sinyal, bahwa perang harus dihindari,” ujar Abdul Ghani.
Menurutnya, semua pemimpin dunia harus mendukung dan memuji pertunjukan pengekangan oleh Imran Khan, Perdana Menteri (PM) Pakistan. Upaya pelonggaran adalah pilihan terbaik yang harus diterima oleh India. PM Narenda Modi dari India tidak diizinkan memanfaatkan ketegangan dengan Pakistan untuk mendapatkan jarak tempuh politik.
Menangani masalah Kashmir seharusnya menjadi agenda fundamental utama jika dunia ingin menyelesaikan perselisihan.
“Kami memanggil para cendekiawan Muslim internasional untuk menyampaikan keprihatinan mereka tentang masalah Kashmir. Mereka perlu memandu kesenjangan politik antara India dan Pakistan melalui fakta-fakta sejarah yang tidak jelas. Berdasarkan kebenaran historis, krisis harus dapat menyelesaikan klaim atas Kashmir yang disengketakan,” jelas Ghani.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Ia juga menyerukan kepada semua Muslim untuk mengambil tanggung jawab melindungi hak asasi manusia Muslim Kashmir. Ini adalah persatuan semua Muslim yang akan memberikan kekuatan kepada umat untuk meringankan penderitaan warga Kashmir.
“Kami menyerukan semua masjid di Malaysia dan seluruh dunia, untuk mengekspresikan kecaman terhadap pelanggaran yang mengorbankan warga sipil Kashmir, untuk menyampaikan khotbah Jumat khusus dan juga untuk membaca doa untuk orang-orang Kashmir,” ucapnya. (R/Ais/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam