Tel Aviv, MINA – Sidang kasus korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembai digelar pada hari Senin (10/2), setelah penangguhan selama dua pekan menyusul kunjungannya ke AS.
“Secara politik saya merasa hebat; saya melakukan kunjungan bersejarah, dan saya cukup puas. Secara medis, itu adalah minggu yang sulit dan melelahkan; saya sekarang minum antibiotik,” Channel 12 Israel mengutip Netanyahu yang mengatakan kepada hakim di Pengadilan Distrik Tel Aviv di awal persidangan.
Netnyahu muncul di pengadilan delapan kali sejak 10 Desember 2024. Sidangnya ditangguhkan pada bulan Desember karena operasi pengangkatan prostatnya. Anadolu Agency melaporkan.
Ia menghadapi tiga kasus korupsi terpisah yang diajukan pada tahun 2019. Kasus 1.000, Kasus 2.000, dan Kasus 4.000, yang mencakup tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Baca Juga: Ini Tiga Kasus Korupsi Besar Netanyahu
Netanyahu membantah melakukan kesalahan, menyebut tuduhan itu “palsu”.
Netanyahu, yang persidangannya dimulai pada 24 Mei 2020, adalah pemimpin Israel pertama yang bersaksi sebagai terdakwa pidana dalam sejarah negara tersebut.
Berdasarkan hukum Israel, ia tidak diharuskan mengundurkan diri kecuali dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung, sebuah proses yang dapat memakan waktu beberapa bulan.
Netanyahu juga menghadapi dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dengan Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, pada November 2024 atas kekejaman di Gaza, di mana lebih dari 48.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah terbunuh. []
Baca Juga: Yordania Kirim Sekitar 4.000 Tenda ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Peringatkan Israel Tak Langgar Gencatan Senjata