Jakarta, MINA – Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyelenggarakan Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) pada Jumat (29/10) secara hybrid bertempat di Jakarta Convention Center.
Mengusung tema “Mendorong Kebangkitan Ekonomi Umat melalui Penguatan Sinergi dan Optimalisasi Potensi Organisasi”, Silaknas ini menjadi momentum untuk menjalin silaturrahim, koordinasi, komunikasi dan evaluasi antar seluruh jenjang kepengurusan MES, baik wilayah khusus, wilayah provinsi, dan daerah guna menguatkan visi dan misi dalam mendorong akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, hadir memberikan sambutan mewakili Ketua Umum PP MES yaitu Ketua III Firdaus Djaelani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo selaku Ketua Dewan Pakar PP MES, serta arahan sekaligus membuka Silaknas oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pembina PP MES.
Firdaus Djaelani dalam sambutanya menyampaikan, Silaknas menjadi sarana untuk bersilaturrahim dan berdiskusi guna menghasilkan gagasan terbaik dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui penguatan internal organisasi.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Dia menjelaskan, seluruh program kerja MES yang saat ini berjalan membutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak, baik di internal pengurus maupun dan segenap pemangku kepentingan.
Firdaus memaparkan, saat ini MES terus memperluas jaringannya dengan membentuk kepengurusan MES di luar negeri yaitu Rusia, Maroko, Sudan, Singapura, Tiongkok, Korea Selatan. Selain itu, dalam waktu dekat juga akan terbentuk kepengurusan di Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, Pakistan, dan Thailand.
“Pengembangan jaringan kepengurusan MES ini akan terus dilakukan terutama untuk meningkat peran MES dan Indonesia dalam pengembangan ekonomi syariah di dunia internasional” kata Firdaus.
Lebih lanjut Firdaus menjelaskan, saat ini MES tengah mendorong revitalisasi sejumlah badan otonom dan semi otonom MES, di antaranya MES Foundation, Badan Mediasi Ekonomi Syariah, E-learning ekonomi syariah, dan LSP Ekonomi Syariah.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Keseluruhan badan otonom dan semi otonom ini akan lebur menjadi satu dan berfokus pada tiga bidang yaitu pendidikan, pelatihan, dan pelayanan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu Perry Warjiyo selaku Ketua Dewan Pakar MES dalam sambutannya menjelaskan sejumlah program kerja yang telah dilakukan Dewan Pakar MES sepanjang tahun ini antara lain forum Muhadatsah Dewan Pakar yang merupakan forum bulanan, forum Munaqosah Dewan Pakar yang menjadi pertemuan enam bulanan, serta Ijtima Dewan Pakar yang menjadi agenda rapat tahunan.
Ketiga program tersebut menjadi langkah ikhtiar segenap Dewan Pakar MES dalam menghasilkan solusi dan gagasan yang konstruktif atas sejumlah isu-isu krusial dan strategis terkait pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Kami sebagai Dewan Pakar diminta untuk menjalankan amanah dalam bentuk usulan dan masukan sesuai dengan kapasitas kami terhadap rencana dan implementasi program kerja dari pengurus harian” jelas Perry.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Dia mejabarkan, dalam menjalankan fungsinya sebgai Dewan Pakar MES, pihaknya mengacu pada Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019-2024 dan Blueprint ekonomi syariah oleh Bank Indonesia.
“Kami dari Dewan Pakar mencoba menjelaskan dan mendetailkan apa saja langkah yang diperlukan dalam membangun kerja sama dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah.
Sebagai sarana untuk mengembangkan program percepatan dan penerapan ekonomi dan keuangan syariah” jelas Perry.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan kerja sama antara MES bersama dengan sejumlah lembaga, di antaranya yaitu, Yayasan Santripreneur Indonesia tentang Pelatihan, Inkubasi, dan Pendampingan Pelaku Usaha, dan PT Surveyor terkait Kerja sama Pengembangan Pemasaran, dan Pemeriksa Produk Halal.
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng
Pelaksanaan Silaknas MES ini dirangkai dengan acara Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF) dengan tema “Enhancing Sustainable Community Empowerment through Islamic Finance and Impact Investment” dan menjadi bagian dari gelaran International Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut juga diluncurkan aplikasi marketplace syariah pertama yang digagas oleh MES DKI Jakarta yang diberi nama Pasyar.
Meski dilanda kondisi pandemic COVID-19, sepanjang tahun 2021, MES secara konsisten menghadirkan program-program inklusif dan implementatif dengan bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Program Indonesia International Halal Fair, pendampingan sertifikasi halal gratis bagi UMKM, peluncuran Indeks saham syariah IDX-MES BUMN 17, serta sejumlah program literasi melalui roadshow keuangan syariah di berbagai daerah merupakan bagian dari program MES yang dapat terealisasikan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.(R/R1/P1)
Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional
Mi’raj News Agency (MINA)