Gaza, MINA – Sindikat Jurnalis dalam pernyataan mengimbau semua pihak terkait untuk menekan otoritas pendudukan agar memfasilitasi keluarnya jurnalis yang terluka akibat agresi mereka untuk mendapatkan perawatan di luar Jalur Gaza.
Sindikat Jurnalis mencatat, setidaknya 25 jurnalis yang terluka sangat membutuhkan perawatan di luar negeri.
Berdasarkan laman resmi Kantor Berita Palestina WAFA, setelah jurnalis Palestina, Akram al-Shafi, meninggal karena luka kritis yang dideritanya selama pengepungan dan penyerangan Israel terhadap rumah sakit Al-Shifa di Gaza, demikian keterangan yang diterima MINA.
Sindikat tersebut mencatat bahwa pendudukan Israel menolak permintaan yang telah diajukan sebelumnya untuk pemindahan medis al-Shafi.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sindikat Jurnalis Palestina menekankan bahwa penyerangan menyebabkan kematian dan menyoroti penderitaan jurnalis yang terluka di sana. Total jumlah jurnalis yang terbunuh selama agresi Israel yang sedang berlangsung menjadi 103 orang. (T/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon