Ramallah, MINA – Sindikat Jurnalis Palestina menyatakan, frekuensi penargetan wartawan Palestina oleh tentara pendudukan Israel dan pemukim ekstrimis Yahudinya meningkat secara signifikan selama Juli kemarin.
Sindikat melaporkan, dalam sebuah pernyataan pers kepada Komite Kebebasan Palestina, Senin (8/8), para jurnalis menjadi sasaran sedikitnya 66 kejahatan dan pelanggaran, yang paling serius adalah cedera tiga jurnalis oleh pasukan pendudukan Israel,
Sementara 28 kasus penolakan peliputan dan penahanan jurnalis di Tepi Barat, 24 kasus pingsan akibat gas air mata dan bom suara, serta tiga kasus penyerangan, dua kasus penangkapan, dua kasus larangan bepergian, dan tiga kasus serangan pemukim Yahudi.
Laporan tersebut menunjukkan, tentara pendudukan Israel dengan sengaja dan berencana menargetkan awak media yang bekerja untuk meliput peristiwa tersebut, terlepas dari komitmen mereka terhadap semua aturan profesional, termasuk mengenakan jaket khusus dengan kata “pers” yang tertulis jelas dalam bahasa Inggris dan Arab.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza
Komite Kebebasan Palestina memantau penargetan lanjutan konten jurnalistik Palestina melalui platform komunikasi, karena mencatat 12 kasus antara menutup halaman pers atau menghapus laman publikasi.
Sebuah laporan sebelumnya yang dikeluarkan oleh Komite Dukungan Jurnalis berbasis di Beirut pada tanggal 1 Agustus, menyatakan, “otoritas pendudukan Israel menangkap, pada Senin pagi, mantan tahanan dan jurnalis berusia 56 tahun Nidal Abu Akar, setelah menyerbu rumahnya di Betlehem.”
Abu-Akar baru dibebaskan Mei lalu, meningkatkan total tahun penangkapannya menjadi 18 tahun, yang sebagian besar dia habiskan di bawah penahanan administratif.
Komite juga menjelaskan, otoritas pendudukan Israel mencegah “dua jurnalis bepergian sehingga mereka tidak dapat mengekspos kejahatan di luar negeri, selama Juli lalu.”
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina
Ini menjelaskan, “larangan perjalanan dan penangkapan datang dalam strategi membatasi transmisi kebenaran dan mengekspos kejahatan pendudukan Israel ke dunia.”
Komite juga melaporkan, otoritas pendudukan Israel, pada 1 Agustus, menangkap 17 jurnalis Palestina dan profesional media dan menahannya di penjara-penjara mereka.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)