Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinema Indonesia Bersaing di Panggung Dunia, Menarik Penonton di Jenewa

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

0 Views

Penonton memenuhi Gedung PBB Palais des Nations saat Indonesian Film Day di Jenewa. (Foto: PTRI Jenewa)

Jenewa, MINA – Empat film pendek karya sineas muda Indonesia berhasil memukau penonton internasional dalam acara Indonesian Film Day yang digelar Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa, Rabu (29/10), bertempat di Gedung PBB Palais des Nations.

Kegiatan ini menjadi bagian dari MIKTA Film Festival 2025 dan menunjukkan kekuatan diplomasi budaya Indonesia di kancah global.

Para penonton memenuhi ruang pemutaran untuk menyaksikan empat karya unggulan berjudul Culas, Ikan Terganteng, Membicarakan Kejujuran Diana, dan Pau Lipu, yang dikurasi melalui program Layar Indonesiana dari Kementerian Kebudayaan RI.

“Dengan pemutaran film ini, kita menghadirkan suara Indonesia di salah satu panggung paling bergengsi dunia. Film adalah bahasa universal yang mempersatukan manusia lintas budaya,” ujar Kuasa Usaha Ad Interim PTRI Jenewa, Achsanul Habib.

Baca Juga: Kemacetan Melanda Sejumlah Ruas Utama Jakarta Jumat Sore

Ia jmenambahkan, pentingnya menampilkan film Indonesia di forum internasional, kegiatan ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, sebagai momentum untuk menegaskan peran generasi muda dalam memperkuat nilai Bhinneka Tunggal Ika.

Setiap film memberikan kesan mendalam bagi penonton. Culas menyoroti dilema moral seorang pemuda, Ikan Terganteng Sedunia menampilkan persahabatan yang lucu dan menyentuh, Membicarakan Kejujuran Diana mengisahkan ketenaran mendadak seorang gadis muda, sementara Pau Lipu menggambarkan keberanian menghadapi tantangan hidup.

Acara ini merupakan bagian dari MIKTA Film Festival 2025, yang digelar bersama perutusan tetap dari Meksiko, Indonesia, Republik Korea, Turkiye, dan Australia dengan tema “Youth”. Festival berlangsung pada 27–31 Oktober 2025 dengan dukungan Kantor PBB di Jenewa.

Selain menikmati film, para penonton juga mencicipi hidangan tradisional Indonesia seperti lemper, kue cantik manis, dan es cendol, yang turut memperkuat promosi budaya Nusantara di kancah global.

Baca Juga: BPOM Jakarta Bongkar Peredaran Obat Ilegal Impor

“Melalui kegiatan ini, Indonesia menunjukkan kekuatan diplomasi kreatif dengan memanfaatkan film sebagai sarana membangun pemahaman lintas budaya,” ujar Achsanul Habib.

“Ini menjadi kesempatan menampilkan kreativitas dan semangat generasi muda Indonesia kepada dunia,” []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemerintah Akan Naikkan Insentif Guru Honorer Tahun Depan

Rekomendasi untuk Anda