Teheran, MINA – Puluhan siswi di lima provinsi di Iran dirawat di rumah sakit pada Sabtu (4/3/2023) dalam dugaan gelombang keracunan, lapor media lokal.
Ratusan kasus gangguan pernapasan telah dilaporkan selama tiga bulan terakhir di kalangan siswi, terutama di kota suci Qom, selatan Teheran, dengan beberapa di antaranya perlu dirawat di rumah sakit.
Kantor berita Tasnim dan Mehr melaporkan serentetan keracunan terbaru di provinsi Hamedan barat, serta Zanjan dan Azerbaijan Barat di barat laut Iran, Fars di selatan dan provinsi Alborz di utara, Arab News melaporkan.
Lusinan siswi telah dipindahkan ke rumah sakit setempat untuk perawatan, kata laporan itu, menambahkan semua siswa secara umum dalam kondisi baik.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pada hari Jumat, Presiden Ebrahim Raisi mengatakan, dia telah meminta Menteri Intelijen dan Menteri Dalam Negeri untuk menindaklanjuti kasus peracunan, Presiden menjulukinya sebagai “konspirasi musuh untuk menciptakan ketakutan dan keputusasaan pada rakyat.”
Juru Bicara Kementerian Kuar Negeri Nasser Kanani mengatakan, penyelidikan atas peracunan adalah “salah satu prioritas utama pemerintah, untuk meringankan kekhawatiran keluarga dan meminta pertanggungjawaban pelaku.”
Pada hari Rabu (1/3/2023), setidaknya 10 sekolah perempuan menjadi sasaran serangan racun, tujuh di kota barat laut Ardabil dan tiga di ibu kota Teheran, menurut laporan media.
Pekan lalu, Wakil Menteri Kesehatan Iran, Younes Panahi, mengatakan bahwa keracunan itu bertujuan menutup pendidikan untuk anak perempuan. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama