Ljubljana, Slovenia, MINA – Presiden Slovenia Borut Pahor meragukan negaranya akan mengakui Palestina sebagai sebuah negara dalam waktu dekat jika hubungan Palestina dengan Israel buruk.
Komentar itu dinyatakan Presiden Pahor pada hari Jumat (26/1), beberapa hari setelah menteri luar negerinya membicarakan kemungkinan akan mengakui Palestina dalam waktu dekat.
Kantor Kepresidenan Slovenia mengatakan dalam sebuah pernyataan, Presiden Pahor hanya akan mengakui negara Palestina “dalam keadaan berkontribusi pada pemecahan masalah bilateral dengan Israel dan tidak memburuknya hubungan.”
Namun menurutnya, saat ini Palestina tidak dalam keadaan berkontribusi terhadap solusi damai dengan Israel, demikian Nahar Net memberitakan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Menteri Luar Negeri Slovenia Karl Erjavec pada hari Senin (22/1) berharap bahwa negaranya secara resmi akan mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada bulan Maret atau April.
Slovenia menjadi anggota Uni Eropa kedua dari 28 negara yang akan mengakui Palestina, setelah sebelumnya Swedia melakukannya pada tahun 2014.
Delapan negara lainnya, yakni Republik Ceko, Slovakia, Hungaria, Bulgaria, Rumania, Malta dan Siprus, telah mengakui Negara Palestina sebelum bergabung dengan Uni Eropa. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu