Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Slovenia Hentikan Impor dari Permukiman Ilegal Israel

Ali Farkhan Tsani - 6 jam yang lalu

6 jam yang lalu

6 Views

Menteri Luar Negeri Slovenia, Tanja Fajon. (America Times)

Ljubljana, MINA Slovenia, salah satu negara di kawasan Eropa, pada Rabu (6/8) mengumumkan penghentian impor barang dari permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Pemerintah Slovenia menggambarkannya sebagai “tindakan simbolis” yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan diplomatik atas perang yang sedang berlangsung di Gaza. News AZ melaporkan.

Slovenia sering mengkritik Israel atas konflik tersebut, dan tahun lalu bergerak untuk mengakui negara Palestina sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri pertempuran di Gaza sesegera mungkin.

“Tindakan pemerintah Israel merupakan pelanggaran serius dan berulang terhadap hukum humaniter internasional,” pernyataan pemerintah Slovenia.

Baca Juga: Nama Bayi “Yahya Sinwar” di Jerman Tuai Sorotan

Slovenia “tidak dapat dan tidak boleh menjadi bagian dari rantai yang memungkinkan atau mengabaikan” pelanggaran-pelanggaran tersebut.

Pelanggaran mencakup pembangunan permukiman ilegal, perampasan, dan pengusiran paksa penduduk Palestina, lanjut pernyataan.

Pernyataan menambahkan, langkah terbarunya merupakan “reaksi yang jelas terhadap kebijakan pemerintah Israel, yang merusak kemungkinan tercapainya perdamaian abadi dan solusi dua negara.”

Menteri Luar Negeri Slovenia, Tanja Fajon mengatakan, meskipun bersifat simbolis, larangan tersebut merupakan respons yang diperlukan terhadap situasi kemanusiaan dan keamanan yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Selatan Prancis, 11.000 Hektare Lahan Terbakar

Fajon menambahkan, pemerintahnya juga sedang meninjau larangan ekspor barang-barang dari Slovenia yang ditujukan untuk permukiman ilegal, dan kemudian akan memutuskan langkah-langkah selanjutnya.

Catatan menyebutkan, pada 2023, impor dari Israel ke Slovenia mencapai sekitar 2.000 euro (Rp38,1 miliar).

Awal Juli, Slovenia menjadi negara Uni Eropa pertama yang melarang dua menteri sayap kanan Israel memasuki negara tersebut.

Negara tersebut menyatakan kedua warga Israel “persona non grata”, menuduh mereka menghasut “kekerasan ekstrem dan pelanggaran serius hak asasi manusia Palestina dengan pernyataan genosida mereka”.

Baca Juga: Ratusan Tokoh Jerman Desak Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

Pada Juni 2024, parlemen Slovenia mengesahkan dekrit yang mengakui kenegaraan Palestina, mengikuti jejak Irlandia, Norwegia, dan Spanyol, dalam langkah yang sebagian didorong oleh kecaman atas pengeboman Israel di Gaza. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menlu Italia Tegaskan Negaranya Tolak Pembangunan Permukiman Ilegal Israel di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda