Ljubljana, MINA – Pada Kamis (31/7), Slovenia melarang semua perdagangan senjata dengan Israel karena perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Slovenia mengatakan telah mengadopsi keputusan yang melarang ekspor dan transit senjata atau peralatan militer dari atau melalui Republik Slovenia ke Israel, serta impor dari Israel ke Republik Slovenia. Almayadeen melaporkan.
Slovenia mengeklaim sebagai negara Eropa pertama yang membuat keputusan larangan penuh tersebut, dengan mencatat bahwa langkah ini diambil secara sepihak karena Uni Eropa belum “mampu mengadopsi langkah-langkah konkret”.
Slovenia sebelumnya memperingatkan bahwa mereka akan mengambil tindakan independen, berkoordinasi dengan negara-negara yang sepaham, jika Uni Eropa gagal menerapkan langkah-langkah substansial dalam waktu dua minggu untuk mengatasi bencana kemanusiaan yang semakin meningkat di Jalur Gaza.
Baca Juga: Portugal Pertimbangkan Akui Negara Palestina pada Bulan September
“Mereka sekarat di bawah reruntuhan, tanpa akses ke air minum, makanan, atau perawatan medis dasar. Ini adalah penolakan total terhadap akses kemanusiaan dan pencegahan yang disengaja terhadap kondisi dasar yang diperlukan untuk bertahan hidup,” kata Negara Eropa Tengah tersebut, menggambarkan situasi mengerikan yang sedang berlangsung di Gaza.
Dalam pidatonya di KTT Uni Eropa pada 28 Juni di Brussels, Perdana Menteri Slovenia Robert Golob menyatakan ketidakpuasan yang semakin meningkat terhadap pendekatan Eropa yang tidak koheren, seraya menuduh beberapa negara anggota memprioritaskan pertimbangan politik internal mereka sendiri di atas perlindungan hak-hak Palestina.
Pada tanggal 6 Juni 2024, mayoritas Parlemen Slovenia memberikan suara untuk mengakui negara Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. []
Baca Juga: Tetangga RI, Singapura Siap Akui Negara Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)