Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus berbasis wirausaha.
“SMK di Indonesia harus berbasis wirausaha karena ada beberapa program studi, yang sangat elastis dan tidak tergantung dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Misalnya perhotelan, pariwisata, ekonomi kreatif,” katanya usai membuka ‘Pameran SMK Menyongsong Revolusi Industri 4.0,’ di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikbud Jakarta, Kamis (21/3).
Menurutnya, SMK wirausaha itu harus diciptakan suasana kondusif agar menjadi atmosfer.
“Jadi entrepreneurship atmosfer, jadi ada kewirausahaan di sekolah, misal Pemerintah Daerah atau sekolah ada tamu tidak perlu pesan jajan, tapi anak-anak SMK ini dilibatkan untuk menyajikan sendiri (membuat sendiri),” ujarnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Mendikbud juga memberi contoh salah seorang siswa SMK yang berhasil meraih pendapatan sebesar Rp46 juta dengan berwirausaha.
“Ini anak-anak SMK wirausahanya pake online. Saya optimis itu,” tegasnya.
Terkait sekolah pengembangan wirausaha, ia menjelaskan ada SMK sekolah yang direvitalisasi secara keseluruhan dan sudah 2.500 yang revitalisasi ringan sesuai dengan arahan preseden agar dananya tidak diecer jadi fokuskan ke satu atau beberapa titik yang betul-betul ada perubahan signifikan.
“Ideal dananya sekitar 7-10 miliar (rupiah). 20 SMK itu ada yang dananya 5, 7 sampai 10 miliar (rupiah) tergantung program studinya dan tingkat kondisi yang perlu diintervensi,” jelasnya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Ia menambahkan, adapun dana revitalisasi 2019, sekitar Rp4,3 triliun, tergantung prodi dan tingkat yang perlu direvitalisasi. (L/R10/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru