Bandung, MINA – Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil membuka Sidang Dewan Pleno Nasional (SDPN) Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) periode 2017-2020 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/3).
Menteri yang juga pernah aktif di organisasi PII itu berbicara tentang kesiapan Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0 dan langsung membuka acara SDPN PII secara resmi.
Rangkaian kegiatan SDPN PB PII terdiri dari seminar nasional, forum persidangan nasional dan Pertunjukan Seni budaya yang dilaksanakan selama 4 hari pada 7-10 Maret 2019.
Dalam pembukaan SPDN, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang diwakili oleh Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa, mengatakan bahwa masyarakat milenial harus menggunakan internet sebaik mungkin.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Masyarakat milenial, jika penggunaan internet hanya digunakan untuk peningkatan pendidikan, peningkatan pengetahuan dan peningkatan kapasitas, maka bisa dipastikan tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara hebat,” tegas Iwa dalam sambutannya.
Iwa juga berbagai informasi kepada para hadirin terkait pertumbuhan ekonomi Jawa Barat selama ini.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat saat ini 5,6%, menunjukkan dengan APBD Jabar yang terbatas, kita bisa menggunakannya untuk pembangunan Jabar yang optimal,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PB PII Husin Tasrik Makrup mengatakan, SDPN ini merupakan kegiatan yang menjadi wadah evaluasi kinerja paruh periode kepengurusan PB PII dan juga evaluasi kinerja PII secara menyeluruh.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Dalam setengah periode ini, PII perlu melakukan evaluasi untuk mengukur sejauh mana kinerja yang telah dilakukan oleh pengurus dan kader PII serta sejauh mana pencapaian visi dan misinya,” jelas Husin dalam sambutannya.
Husin menyampaikan, di usia PII yang sudah 72 tahun ini, sejak pertama berdirinya di Yogyakarta tahun 1947, PII semakin besar dan terus melakukan berbagai inovasi.
“Harapannya PII senantiasa menanamkan tiga komitmen pada kadernya yaitu komitmen kepelajaran, keislaman dan keindonesiaan,” ujarnya.
Husin juga menegaskan sikap PII di tahun politik ini, yang tidak memihak kepada partai politik (parpol) manapun
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
“Tidak lama lagi kita akan menghadapi pesta demokrasi, tentunya harus ditegaskan bawa kita tidak memihak kepada parpol manapun atau capres manapun, sesuai yang tertuang dalam anggaran dasar PII pasal 4,” tegasnya.
Selain itu, Ketua Umum PW Keluarga Besar PII Jawa Barat Ujang Sahrudin berterima kasih atas kehadiran pelajar se-Indonesia di Jawa Barat dan juga kepada sekda Jabar karena sudah memberikan kesempatan kepada adik-adik PII untuk melangsungkan acara di Gedung Sate ini.
Ia juga menceritakan sedikit pengalamannya ketika menjadi aktivis PII.
“Tahun 50-an pasca agresi militer Belanda ke 2, kita yang pertama kali memberikan penghargaan kepada pelajar, dengan gelar bintang pelajar, dan kita juga yang menggagas progam AFS (American Field Service), yang hingga kini masih ada,” katanya. (R/Ais/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)