London, 29 Dzulhijjah 1437/1 Oktober 2016 (MINA) – Organisasi pemantau Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) mengatakan bahwa rumah sakit di Aleppo timur yang dikuasai oleh oposisi sudah tidak bisa menangani semua korban pengeboman oleh pasukan pemerintah dan sekutunya.
Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris itu mengungkapkan, setidaknya 23 warga sipil tewas dalam satu hari serangan tit-for-tat oleh pasukan pemerintah, Rusia dan pejuang anti-pemerintah di Aleppo, pada Jumat (30/9).
Serangan udara oleh jet tak dikenal menewaskan sedikitnya 12 warga sipil di distrik yang dikuasai oposisi. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Pengeboman yang diyakini telah dilakukan oleh jet pemerintah Suriah dan sekutunya, Rusia, telah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Aleppo timur.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Jumlah korban luka yang meningkat pesat dalam lebih sepekan terakhir membuat rumah sakit setempat tidak dapat menangani pasien di tengah kurangnya persediaan dan peralatan medis.
Sementara itu, sebelas warga sipil lainnya tewas oleh penembakan serangan pejuang terhadap daerah yang dikuasai pemerintah di sisi Aleppo yang lain. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon