Sosiolog Unas: Era Covid-19 Harus Jadi Momentum Saling Sinergi

Jakarta, MINA – Sosiolog Universitas Nasional (Unas), Erna Ermawati Chotim sepakat dengan pemikiran Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Arif Satria, bahwa era corona harus jadi momentum saling sinergi semua pihak.

“Basis kepercayaan harus terlindungi, terutama ketika pemerintah mengambil suatu kebijakan,” katanya dalam diskusi virtual bertema ‘Menakar kekuatan Indonesia dalam survivalitas era ’, Kamis (11/6).

Erna dari Unhas Makassar itu menyampaikan, sosial kapital bisa menguat bahkan tergerus untuk situasi tertentu. Contoh saat elit politik mempengaruhi suatu kebijakan.

“Secara tidak langsung mempengaruhi modal sosial masyarakat,” jelas dia.

Erna menambahkan, bahwa basic trust harus dilindungi, dan masyarakat juga mengawal.

“Kemudian peran akademisi, saya rasa juga dimajukan guna memberi input dan fokus yang bisa diambil sebagai kebijakan kedepan,” katanya.

Sebelumnya, Rektor IPB Arif Satria memaparkan, senjata paling utama pada masa new normal saat ini adalah kepercayaan (trust) dari sejumlah sisi yaitu  Pusat – Daerah, Politik – Sains, Kota – Desa.

“Ketiganya menjadi sebuah tantangan tersendiri,” katanya.

Arief menjelaskan, hubungan antara pusat dan daerah (pemerintahan) sempat mengalami penurunan kepercayaan. Terbukti, dari hasil komunikasi yang dilakukannya dengan sejumlah kepala daerah di mana trust antar komponen pusat dan daerah dalam posisi lampu kuning.

“Saya sempat berkoordinasi dengan kepala daerah, bagaimana mereka merasakan kebatinan ketika menghadapi aturan pusat yang berada di luar konsep mereka,” tambahnya.

Kemudian, hubungan antara ilmu pengetahuan dan politik yang mempengaruhi pengambilan kebijakan. Dalam kasus Covid-19 yang menjadi fokus permasalahan maupun dampak adalah kesehatan dan ekonomi.

“Di sinilah ilmu pengetahuan menjadi tumpuan,” katanya. (R/R11/P1

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.