Madrid, MINA – Pemerintah Spanyol mengumumkan pada Selasa (30/9) mereka akan memulai penyelidikan terhadap perusahaan-perusahaan yang masih mempromosikan produk atau layanan di negara itu, yang berasal dari permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Langkah itu menyusul pengesahan dekrit pekan lalu yang melarang promosi barang dan jasa ini di Spanyol, untuk mencegah perusahaan-perusahaan mengambil keuntungan dari pendudukan Israel atas wilayah Palestina. WAFA melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Urusan Konsumen mengatakan dekrit tersebut merupakan paket tindakan perbatasan, termasuk embargo senjata terhadap Israel, yang bertujuan menghentikan genosida di Gaza.
Menteri Urusan Konsumen Pablo Bustenduy sebelumnya mengatakan kantornya akan menggunakan “semua sumber daya yang diperlukan”, untuk memastikan tidak ada perusahaan yang beroperasi di Spanyol yang diuntungkan dari pendudukan tersebut.
Baca Juga: India Pulihkan Kehadiran Diplomatik Penuh di Afghanistan
“Tidak ada anggaran perusahaan yang boleh ternoda oleh darah rakyat Palestina,” ujarnya dalam sebuah acara yang diadakan Juli lalu.
Pada Jumat, Perserikatan Bangsa-Bangsa merilis data baru perusahaan yang memiliki aktivitas di pemukiman Israel di wilayah Palestina, yang mencantumkan 158 perusahaan dari 11 negara. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yair Lapid: Israel Alami Krisis Politik Terburuk dalam Sejarah