Ankara, 15 Sya’ban 1435/13 Juni 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan 49 staf dan anggota keluarganya yang diculik dari konsulat Turki di Irak dalam keadaan aman, dan sejauh ini terus dilakukan upaya untuk memastikan pembebasan mereka.
Davutoglu mengataka Kamis (12/6) bahwa “proses lunak” sedang berlansung untuk membebaskan warga Turki yang diculik oleh militan dari Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) setelah mereka merebut kota utara dan menyerbu konsulat Turki sehari sebelumnya.
“Kita dapat mengatakan bahwa mereka berada dalam kondisi aman,” kata Davutoglu, Anadolu Agency yang dikutip MINA.
Menurut Davutoglu, perbedaan politik dalam negeri seharusnya tidak mengaburkan fakta bahwa hal yang paling penting adalah memastikan kembalinya para sandera dengan aman.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Ini lebih dari masalah politik, baik dari segi keselamatan manusia dan martabat nasional,” katanya.
Namun ia menolak untuk mengungkapkan informasi tentang keberadaan para sandera saat ini.
Sebelumnya, seorang pejabat Irak mengatakan, korban penculikan ditahan di kantor Gubernur Mosul.
Sekretaris Jenderal Kementerian Peshmerga (pasukan Kurdi), Jabbar Yawar mengatakan para pejabat Irak adalah “harapan” Turki atas pembebasan para sandera. “Kami melakukan segala yang kami bisa,” kata Yawar.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Turki telah mengeluarkan peringatan keamanan bagi warga Turki di Irak.
“Warga Turki yang tinggal atau mengunjungi Irak, harus meninggalkan negara itu secepat mungkin demi keselamatan mereka,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan tertulis. (T/P09/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon