Cileungsi, MINA – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, membuka Masa Taaruf Mahasiswa Baru (Mastama) tahun ajaran 2018-2019, Kamis (30/8/2018).
“Para mahasiswa merupakan pejuang di jalan Allah, karena itu berapapun jumlahnya tetaplah belajar,” ujar Wahyu Iwa Sumantri, Ketua STAI Al-Fatah dalam sambutan pembukaan.
Menurutnya, mahasiswa akan mendapatkan berbagai pembelajaran yang mendukung potensi dan kompetensi jurnalistik oleh para profesional di bidangnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Mahasiswa juga akan menerima pembekalan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris, nahwu sharaf untuk bisa membaca kitab kuning, dan ilmu-ilmu Al-Quran,” lanjutnya.
Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru, Ali Farkhan Tsani, dalam sambutannya menyebutkan, mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Strata Satu (S-1) yang dilaksanakan di kampusnya, akan dilatih kompetensi menulis di media massa, pemanfaatan media sosial untuk dakwah, dan jejaring sosial internasional, serta kemampuan berpidato, menulis artikel dan penyiaran radio-tv.
“Penguasaan media massa sangat penting dalam dakwah era globalisasi informasi abad ini,” ujar Afta, begitu ia disapa.
Apalagi untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin perlu media yang bersifat internasional, ujar Redaktur Senior Mi’raj News Agency (MINA) tersebut.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Kegiatan Mastama diisi oleh berbagai narasumber dosen-dosen, Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM), kegiatan out bond, dan ramah-tamah.
STAI Al-Fatah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam atau Jurnalistik Islam masih menerima pendaftaran mahasiswa baru kelas kedua September 2018 ini.
Peminat dapat langsung datang ke kampus tersebut Jalan Pesantren Pasirangin, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, atau melalui panitia di nomor WA 0895-6354-51124 (Suji), 0857-1002-9052 (Nia), atau 0822-2142-7842 (Afta).(L/RS2/P1)
Mi’raj New Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru