Sleman, MINA – Stasiun Geofisika Kabupaten Sleman menganalisis dentuman di sebagian wilayah Gunungkidul, DIY, Kamis (22/12). menyimpulkan, suara dentuman tersebut bukan disebabkan karena aktivitas tektonik.
“Dentuman kemungkinan tidak disebabkan aktivitas tektonik dan aktivitas petir,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi, Stasiun Geofisika Sleman, Dwi Budi Susanti dalam keterangannya, Kamis (22/12).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Stasiun GKJM, Kantor Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, dentuman terjadi sekitar pukul 10.37 WIB. Analisis partikel motion diperoleh perkiraan arah sumber dentuman berada di arah Barat Daya dari Stasiun GKJM Kantor Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul dengan perkiraan jarak 16 km.
Sementara itu berdasarkan analisis spektogram, didapatkan gelombang terjadi dengan frekuensi antara 7 hingga 12.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Berdasarkan hasil monitoring posisi sambaran petir, aktivitas sambaran petir dominan terjadi di arah Barat Laut wilayah DI Yogyakarta dengan jarak sambaran yang tidak memungkinkan untuk terdengar dentumnya di sekitar Gedangsari dan sekitarnya,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan dentuman terdengar di sebagian wilayah Gunungkidul. Belum diketahui penyebab dentuman tersebut sampai saat ini. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan