Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

STROKE RINGAN, JAMAAH HAJI DIRUJUK KE RS KING FAHD JEDDAH

IT MINA - Sabtu, 6 September 2014 - 00:08 WIB

Sabtu, 6 September 2014 - 00:08 WIB

1688 Views

Rumah Sakit King Fahd, jeddah. (Foto:Kemenag)
Rumah Sakit King Fahd, jeddah. (Foto:Kemenag)

Rumah Sakit King Fahd, jeddah. (Foto:Kemenag)

Jeddah, 9 Dhulqa’dah 1435/4 September 2014 (MINA) – Jamaah calon haji Indonesia asal Praya Lombok Tengah yang tergabung dalam Kloter 2 Embarkasi Lombok (LOP2) Achmad Fadly, dirujuk ke RS King Fahd, Jeddah, Rabu (3/9) sesaat setelah tiba di bandara internasional KAIA Jeddah.

Laki-laki berusia 65 tahun ini menderita stroke ringan akibat kelelahan menerima tamu sebelum berangkat. “Banyak tamu menemui saya sebelum berangkat haji sehingga  badan kecapaian,” katanya Achmad. Seperti dilaporkan laman resmi kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Achmad Fadly adalah salah satu pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) milik Pondok Pesantren Attohiriyah Al Fadiliyah, Praya Lombok Tengah.

Menurut Kasi Kesehatan Daker Jeddah Dr. Dr. Lucky Tjahyono kondisi Ahmad Fadly sempat pingsan dan menjalani perawatan darurat di atas pesawat. “Setelah mendarat di bandara internasionalKAIA Jeddah pasien langsung dibawa ke klinik kesehatan Indonesia yang berada di pelataran bandara dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit rujukan,” kata Lucky.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Setelah menjalani perawatan sekitar 7,5 jam di High Care Unit (HCU) kondisi Ahmad  semakin membaik dan diizinkan melanjutknan perjalanan ke Madinah.

“Setelah diperiksa oleh dokter spesialis dan di CT Scan, pasien dinyatakan menderita stroke ringan dan setelah perawatan dipersilahkan melanjutkan perjalanan ke Madinah,” imbuh Lucky.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi juga selalu mengecek nilai gizi makanan yang diberikan untuk jamaah haji, terutama katering yang diterima jamaah haji selama 9 hari di Madinah. Ini dilakukan untuk menjaga agar jemaah memperoleh asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan sehingga kesehatannya terjaga.

Menurut Nasrullah, makanan jamaah haji sendiri sudah dipastikan bercita rasa Indonesia. Juru masak dan bumbu berasal dari Indonesia. PPIH sudah melakukan pengecekan secara langsung sekaligus menakar nilai gizinya oleh petugas khusus yang ahli di bidangnya. (T/PO10/R11)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khadijah