Kuala Lumpur, 22 Rabi’ul Awwal 1436/13 Januari 2015 (MINA) – Pasar halal global diperkirakan akan melonjak sembilan kali lipat mencapai 10 triliun Dolar AS pada 2030 dari level saat ini sebesar 1 triliun Dolar AS, menurut sebuah studi baru-baru ini, yang menunjukkan industri halal mencatat pertumbuhan tahunan yang kuat, berjumlah 500 miliar Dolar AS.
Penelitian yang dipublikasikan di International Islamic News Agency (IINA) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa, mencatat volume pasar konsumen global produk dan jasa halal, termasuk sektor seperti produk makanan, perbankan, obat-obatan, manufaktur, kosmetik, logistik dan pariwisata, akan melonjak dari tingkat saat ini sebesar 2 triliun Dolar AS mencapai 6 triliun Dolar AS pada tahun 2020 serta hingga 10 triliun Dolar AS pada 2030.
Studi itu menemukan dinamika utama yang mendorong pasar makanan halal global adalah peningkatan populasi Muslim dunia, perkembangan ekonomi di negara-negara Islam, dan meningkatnya permintaan untuk produk makanan halal di pasar Eropa, Jepang, India dan Cina.
Menurut penelitian, negara-negara Asia mengonsumsi sekitar 63,3 persen dari perdagangan halal dunia, negara-negara Afrika mengonsumsi hampir 24 persen, sementara negara-negara Eropa mengonsumsi sekitar 10,2 persen, dibandingkan dengan 2,5 persen untuk negara-negara Amerika.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Industri makanan halal diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat tahunan senilai 17 persen, dan diproyeksikan meningkat menjadi 2 triliun Dolar AS tahun 2018, setelah senilai 1,1 triliun Dolar AS pada 2013.
Pengamat percaya, pertumbuhan yang signifikan itu dalam perdagangan halal telah mendorong banyak negara dan lembaga-lembaga Islam untuk mengadopsi rencana serta membentuk komite khusus guna mengungkap sumber produk tersebut.
Negara-negara Islam juga mengadopsi segel resmi yang ditempelkan pada semua sertifikat mengkonfirmasikan keselamatan dan kesehatan produk itu, serta kompatibilitas dengan hukum Syariah, terutama karena pasar global kini telah dikenal banyak kasus penipuan dan manipulasi, yang berkaitan dengan produk daging dan makanan lain dengan tujuan guna mencapai kepentingan khusus.
Untuk mengubah industri halal menjadi kekuatan ekonomi global dan mempromosikan upaya-upaya guna memberikan sertifikasi halal yang diakui secara global, negara bagian Penang, Malaysia, akan menjadi tuan rumah Konferensi dan Expo Halal International Keenam pada 31 Januari mendatang, diharapkan dapat menghasilkan investasi dengan peluang signifikan.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Konferensi itu akan mempertemukan, dari seluruh dunia, kelompok elit para ahli, akademisi, investor, serta semua pelaku di industri halal.(T/R05/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah