Juba, MINA – Otoritas Sudan Selatan pada Kamis (4/9) dengan tegas membantah laporan yang menunjukkan adanya kesepakatan dengan Israel untuk merelokasi warga Gaza ke wilayahnya.
Berbicara dalam konferensi pers di Juba, Philip Jada Natana, Direktur Jenderal Hubungan Bilateral di pemerintahan Sudan Selatan, mengeklaim bahwa meskipun nota kesepahaman telah ditandatangani dengan Israel, nota tersebut berfokus pada peningkatan kemampuan pertanian, peluang investasi, dan proyek pertambangan. Alamayadeen melaporkan.
“Belum ada diskusi mengenai relokasi atau pemukiman warga Palestina di Sudan Selatan,” tambahnya.
Sebelumnya, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, otoritas Israel sedang berunding dengan Sudan Selatan dan negara-negara Afrika lainnya sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza ke negara-negara tersebut.
Baca Juga: Netanyahu Tolak Kunjungan Presiden Prancis
Menurut laporan tersebut, Kementerian Luar Negeri Israel telah mentransfer satu juta shekel (sekitar $290.000) kepada organisasi IsraAID, yang beroperasi di Sudan Selatan dan bertugas mendistribusikan bantuan di wilayah-wilayah yang ditargetkan.
Pada bulan Agustus, pemerintah Sudan Selatan telah mengeluarkan pernyataan yang menolak klaim serupa, menyebutnya tidak berdasar.
Klarifikasi ini menyusul pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengumumkan pemerintahnya sedang menjajaki opsi dengan beberapa negara untuk menampung warga Gaza yang dipaksa meninggalkan wilayah kantong yang terkepung tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Skotlandia akan Hentikan Pendanaan Perusahaan yang Persenjatai Israel