Khartoum, 5 Dzulqo’dah 1435/31 Agustus 2014 (MINA) – Sekretaris Jenderal Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan, Sidik Mustaqim menyatakan, Sudan menjadi salah satu tujuan utama bagi mereka yang ingin menggali ilmu keagamaan dan Bahasa Arab dari berbagai Negara Timur Tengah dan Asia Tenggara, terutama Indonesia.
“Mahasiswa asing seperti Thailand, Filiphina, Malaysia, China termasuk Indonesia berbondong-bondong ke Sudan,” kata Sidik Mustaqim yang juga menjadi koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut sekjen PPI itu, selama dua tahun terakhir jumlah pelajar yang mendaftar terus meningkat hingga dua kali lipat. Para pelajar diantaranya alumni pondok pesantren (PP) Al-Fatah, Bogor, PP Gontor, Ma’had Arroyah Sukabumi, PP Husnul Khotimah dan lainya.
Menurut database PPI Sudan jumlah keseluruhan mahasiswa Indonesia priode 2012-2014 saat ini ada 300 orang, terbagi dalam 250 program S1, 30 orang S2 dan 20 orang S3.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Namun, peningkatan jumlah mahasiswa tersebut tidak diimbangi oleh fasilitas yang kurang memadai seperti kurangnya asrama sebagai tempat tinggal atau wisma khusus untuk mahasiswa. Hal itu disebabkan karena tidak semua mahasiswa yang mendaftar mendapatkan beasiswa full dari kampus.
“Kami mengharapkan kepada pemerintah Indonesia agar bisa memfasilitasi kami, minimalnya menyediakan tempat tinggal asrama, karena biaya kehidupan di sini lebih besar dibanding di Indonesia,” katanya.
Mahasiswa asal Jambi tersebut mengatakan bahwa banyak mahasiswa Indonesia meraih prestasi akademis di bidang pendidikan keagamaan termasuk 8 besar dari 80 negara yang melakukan kerja sama dengan International University of Africa Khartoum-Sudan.
Setidaknya ada 15 fakultas yang ada di IUA dan fakultas yang menjadi favorit bagi Mahasiswa Indonesia diantaranya Fakultas Islamic Studies, Fakultas Syariah dan Perundangan ( Qonun), Fakultas Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah,
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI telah membuka kerjasama dengan Pemerintah Sudan pada (24-27 Agustus 2014) dalam Program Pendidikan Keagamaan dan Ilmu Bahasa Arab dan Riset Ilmu-ilmu serta pertukaran Dosen-dosen antar kedua negara termasuk memberikan Beasiswa Pendidikan antar kedua negara.
Kerja sama dengan Pemerintah Sudan yang di hadiri oleh delegasi dari Kementerian Agama dan para Rektor UIN diseluruh Indonesia berkunjung ke berbagai Instansi dan Kementerian dan beberapa University di Sudan.
Kerja sama tersebut diantaranya untuk menjalin kerjasama baru dan memperbaharui Mou dengan beberapa University di Sudan dianataranya International University of Africa (IUA). Omdurman Islamic University (OIU). University of the Holy Qur’an and Islamic Sciences).
KBRI Khartoum yang pada saat ini Dubes RI untuk Sudan & Eritrea Drs. Burhanudin Badruzzaman sangat mengapreasisasi atas kedatangan dan kerjasamanya dengan kementerian dan University di Sudan dari delegasi Kementerian Agama RI dan beberapa Rektor UIN di Seluruh Indonesia.
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Dia menyampaikan harapannya dalam kerja sama tersebut dengan mengatakan “Semoga Sudan Menjadi Pusat dan Kiblat Ilmu Pendidikan dan riset-riset ilmu keagamaan lainnya dan menjadi acuan bagi pelajar mahasiswa di Indonesia yang mau melanjutkan studinya”.(L/K06/P004/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza