Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukamta: Indonesia Jangan Sampai Masuk Perangkap Normalisasi dengan Israel

Rendi Setiawan - Sabtu, 12 Desember 2020 - 16:37 WIB

Sabtu, 12 Desember 2020 - 16:37 WIB

2 Views

Anggota DPR Sukamta pada sebuah diskusi di Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.com

Jakarta, MINA – Anggota Komisi 1 DPR RI Sukamta kembali mengomentari diaktifkannya calling visa oleh Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) pada masa pandemi Covid-19.

Menurut Sukamta, hal itu bukan peristiwa yang biasa di saat banyak negara sedang melakukan pengetatan pintu keluar masuk sebagai upaya menangkal penyebaran virus.

“Jika pemerintah tidak hati-hati dalam soal ini bisa masuk dalam perangkap normalisasi hubungan dengan Israel yang saat ini gencar dipromosikan oleh Amerika Serikat ke berbagai negara Timur Tengah dan negara-negara dengan penduduk mayoritas Islam,” kata Sukamta dalam keterangannya yang diterima MINA di Jakarta, Sabtu (12/12).

Dia berharap pemerintah jangan sampai lengah, pemerintah harus terus berkomitmen dengan garis politik luar negeri yang menolak segala bentuk penjajahan.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

“Upaya melakukan normalisasi hubungan dengan negara penjajah, ini jelas bertentangan dengan amanat pembukaan UUD NRI 1945. Presiden Jokowi juga secara berulang menyatakan komitmen Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” tuturnya.

Dia mengurai, normalisasi yang telah terjadi antara Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko tidak hanya bermotif ekonomi tetapi juga ada agenda politik yang saling bertautan.

“Saya kira jelas ada kepentingan Amerika Serikat untuk memperkuat posisi di Timur Tengah dan Laut Mideterania yang mulai terusik oleh kekuatan Rusia, Turki dan juga Cina melalui Inisatif Sabuk dan Jalan (BRI),” katanya.

“Sementara UEA, Bahrain dan Maroko punya kepentingan untuk memperkuat posisi secara regional. Situasi ini bisa jadi akan melemahkan upaya menghidupkan peta jalan damai PalestinaIsrael dan kemerdekaan Palestina. Hal ini mengingat dalam soal Palestina, Amerika sering menentang keputusan PBB dan lebih memihak kepada Israel,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Sukamta yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini berharap pemerintah meninjau kembali pengaktifan calling visa khususnya untuk negara Israel.

Menurut dia, menjadi wajar jika beberapa kalangan khawatir ada arah normalisasi dengan Israel, apalagi dalam beberapa waktu terakhir terlihat sangat intens komunikasi yang dilakukan antara pejabat Indonesia dengan pejabat AS.

“Padahal ini masa Trump sebagai presiden tinggal menghitung hari, ini kan kesannya seperti kejar tayang. Akan lebih baik jika diplomasi yang intens dilakukan setelah Presiden AS terpilih dilantik. Karena terbuka kemungkinan kebijakan luar negeri AS di bawah Biden akan alami perubahan,” katanya. (L/R2/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

Rekomendasi untuk Anda