
Pengungsi warga sipil asal kota Raqqa. (Foto: AA)
Jenewa, 23 Ramadhan 1438/18 Juni 2017 (MINA) – Sulit akses untuk mencapai lokasi ratusan ribu pengungsi Suriah asal kota Raqqa, karena itu PBB perlu memasok bantuan lewat udara, suatu cara yang sulit dan mahal.
Pertempuran yang terus berlangsung di dan sekitar kota Raqqa, ibu kota de facto ISIS di Suriah, memaksa ribuan orang warga sipil mengungsi setiap hari.
Badan pengungsi PBB, UNHCR, telah meminta akses yang lebih besar dan berkelanjutan untuk mencapai pengungsi yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: Houthi Targetkan Pangkalan Udara Israel untuk Kedua Kalinya dalam 24 Jam
Menurut UNHCR, akses darat untuk mencapai lebih dari 430.000 orang di provinsi Raqqa tetap terputus atau sangat sulit.
“Bersama mitra, kami terus mengeksplorasi semua rute pasokan yang mungkin dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mendapatkan akses lebih besar,” kata Juru Bicara UNHCR Andrej Mahecic, demikian ARA News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Namun, situasi di lapangan diperumit oleh banyaknya lokasi tempat mereka yang melarikan diri dan berlindung dari pertempuran, serta banyaknya perpindahan baru.
Banyak yang telah mengungsi lebih dari sekali, dan puluhan ribu orang melewati kamp atau lokasi transit dan dengan cepat pindah ke daerah lain atau kembali ke tempat asal mereka.
Baca Juga: Iran Nyatakan Masa Berkabung Nasional Pascaledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei
Menurut Mahecic, tingkat akses kemanusiaan bervariasi berdasarkan alasan keamanan dan logistik. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Genosida Israel Hancurkan Rumah Gaza dan Ledakan di Iran