Gaza, MINA – Seorang sumber dari Gerakan Perlawanan Hamas mengatakan, pihaknya masih menahan kurang lebih 30 jenderal Israel dan perwira Shin Bet.
“Zionis Israel sedang berupaya memberikan informasi palsu kepada keluarga para tahanan,” katanya dalam wawancara dengan Al Arabi, Kamis (25/4).
Ia membantah laporan media Israel yang mengatakan Hamas hanya mengusulkan penukaran 20 orang tahanan bukan 40 orang, saat perundingan di Kairo, Mesir.
“Klaim ini diikuti oleh laporan pers Israel menunjukkan tahanan yang masih hidup tidak melebihi 20 orang, bertentangan dengan kenyataan,” kata sumber itu membantah laporan media Israel.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Tentu saja tidak mungkin untuk menentukan secara akurat jumlah tahanan yang masih hidup, tetapi yang pasti adalah jumlah tersebut lebih banyak daripada jumlah yang beredar di media Ibrani,” lanjutnya.
Sumber yang dirahasiakan identitasnya itu mengatakan, Hamas memiliki 30 jenderal Israel dan perwira Shin Bet.
“Kami memiliki sekitar 30 jenderal dan perwira Shin Bet, yang ditangkap pada 7 Oktober (2023), dari unit militer dan beberapa lokasi militer yang sangat sensitif,” katanya.
“Orang-orang ini khususnya berada di tempat-tempat yang sangat aman, jauh dari tangan pendudukan Israel, tidak mungkin menjangkau mereka dalam keadaan apa pun,” ujarnya.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Ia mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyembunyikan banyak informasi tentang identitas beberapa tahanan personel militer.
“Ini untuk menghindari provokasi kemarahan di antara jajaran pasukan tempur,” katanya.
“Kemarahan perwakilan tentara Israel dalam delegasi perundingan mengenai tahanan, Mayor Jenderal Netan Zan Alon, disebabkan karena hal ini,” lanjutnya.
Ia mengulangi tuntutan Hamas yang meminta Israel menghentikan agresi di Jalur Gaza sehingga pertukaran tahanan dapat terlaksana.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Sebelumnya, kantor Netanyahu mengumumkan terbunuhnya 33 dari 129 orang yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Namun, Israel tidak mengumumkan jumlah personel militernya yang ditahan di Gaza dan malah memasukkan nama mereka termasuk prajurit atau pensiunan/cadangan sebagai warga sipil untuk mengurangi tuntutan dari Hamas.
“Orang-orang ini khususnya berada di tempat-tempat yang sangat aman, jauh dari tangan pendudukan Israel, tidak mungkin menjangkau mereka dalam keadaan apa pun,” ujarnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)