Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SUMBER: MASIH ADA KAMP PEDAGANG MANUSIA THAILAND LAINNYA

Rudi Hendrik - Ahad, 3 Mei 2015 - 20:33 WIB

Ahad, 3 Mei 2015 - 20:33 WIB

466 Views

Lokasi penggalian kuburan massal Muslim Rohingya di distrik Sadao, Provinsi Songkhla, Sabtu 2 Mei 2015. (Foto: dok. Dailyamerican.com)

ROHINGYA-03-300x200.jpg" alt="Lokasi penggalian kuburan massal Muslim Rohingya di distrik Sadao, Provinsi Songkhla, Sabtu 2 Mei 2015. (Foto: dok. Dailyamerican.com)" width="300" height="200" /> Lokasi penggalian kuburan massal Muslim Rohingya di distrik Sadao, Provinsi Songkhla, Sabtu 2 Mei 2015. (Foto: dok. Dailyamerican.com)

Phuket, Thailand Selatan, 14 Rajab 1436/3 Mei 2015 (MINA) – Media Phuketwan pada Ahad (3/5), mengutip “sumber terpercaya” yang mengatakan, ada kamp pedagangan manusia lainnya tidak jauh dari kamp yang digerebek Jumat lalu.

“Mungkin ada lebih 50 kuburan di kamp kedua dan ada kamp-kamp lain dengan jumlah lebih kecil dari mayat yang ditemukan di dekat perbatasan,” kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Jumat (1/5), polisi dan petugas penyelamat Thailand, diberitahu oleh warga desa, telah ditemukan kuburan massal etnis Rohingya Muslim di Thailand Selatan.

Temuan itu berlokasi di sebuah kamp perdagangan manusia yang telah ditinggalkan, di distrik Sadao, provinsi Songkhla, hanya 300 meter utara perbatasan Malaysia, sedikitnya 32 kuburan ditemukan dan digali, satu orang ditemukan selamat dengan kondisi sangat lemah dan kelaparan.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Tim penyidik ​​mengatakan, mereka memperkirakan ada 200 hingga 300 orang etnis Rohingya Muslim dari Myanmar dan Bangladesh dikurung di kamp oleh pedagang manusia.

Menurut laporan Phuketwan, penduduk desa di Thailand Selatan yang mendapat keuntungan dari perdagangan manusia yang menghebohkan dunia tersebut, menutup mata untuk itu.

Direktur Arakan Project, Chris Lewa yang telah mengikuti situasi Rohingya selama lebih satu dekade, mengatakan kepada Anadolu Agency pada Ahad, banyak penduduk desa yang tinggal di sekitar kamp-kamp tampaknya tahu keberadaan mereka.

Dia mengatakan, informasi itu telah ia terima dari orang-orang yang sebelumnya pernah ditahan di sana. (T/P001/R11)

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Internasional
Wapres RI Ma'ruf Aamiin menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024) (Foto: Setwapres RI)
Asia
Internasional
Indonesia
Dunia Islam
Kolom
Kolom
Khadijah