Nazareth, MINA – Surat kabar Israel Maariv pada terbitan Ahad (5/11) melaporkan, pasukan pendudukan Israel yang terlibat dalam pertempuran langsung dengan pejuang Al-Qassam, menghadapi tantangan yang mengejutkan.
Pasukan pendudukan yang beroperasi di Jalur Gaza ketika menyerang dari belakang, terhadap pejuang Qassam, justru serangan pejuang tiba-tiba datang dari belakang yang muncul dari dalam terowongan.
“Para pejuang juga menembaki tentara pendudukan dengan rudal dari arah samping,” sebut laporan media tersebut.
Surat kabar ini juga mengutip sumber-sumber di lembaga keamanan Israel yang mengatakan, jangkauan tembakan anti-tank yang ditembakkan oleh Hamas sangat besar dan akurat.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Surat kabar itu menambahkan, kehadiran pasukan di lapangan sangat rentan dari serangan mendadak oleh pejuang Al-Qassam, terutama pasukan tentara yang ditempatkan di area pagar keamanan di perbatasan Gaza.
Selanjutnya surat kabar tersebut menyatakan, pada malam hari, Hamas mencoba membuktikan kemampuannya melakukan serangan di daerah ini, ketika menembakkan dua rudal anti-tank ke pasukan Israel yang ditempatkan di pagar.
Pada Sabtu (4/11) malam, tentara pendudukan Israel mengakui terbunuhnya empat tentaranya di Jalur Gaza, termasuk seorang komandan kompi, sehingga jumlah korban tewas menjadi 29 sejak awal operasi darat, sekitar sepekan yang lalu.
Jumlah perwira dan tentara pendudukan yang terbunuh sejak 7 Oktober telah mencapai 345 orang, menurut pengumuman tentara pendudukan.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sebelumnya, surat kabar Amerika The Wall Street Journal mengutip para pejabat yang mengatakan, tentara Israel terbunuh di Gaza jumlahnya lebih dari dua kali lipat dibanding yang terbunuh dalam perang tahun 2014 yang juga dilancarkan pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza.”
Surat kabar itu menambahkan, para pejuang Brigade Izz al-Din al-Qassam – sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) – menunjukkan kesiapan dan kemampuan yang lebih besar dibandingkan ketika Israel menginvasi Gaza pada tahun 2014.
Selama hampir tiga puluh hari berturut-turut, pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, dan pesawat-pesawatnya mengebom bangunan tempat tinggal dan rumah-rumah, menghancurkannya di atas kepala penduduk sipil.
Israel juga mengebom rumah sakit, masjid, dan sekolah yang menampung warga sipil. mengungsi, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah korban tewas yang mencapai 9.500 orang syuhada, termasuk 3.900 anak-anak, 2.509 perempuan, dan sanak saudaranya, 42.158 ribu orang luka-luka, dan 2.060 laporan orang hilang. (T/B04/P1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)