Surat Terbuka: Taliban Minta Kongres AS Lepaskan Aset Afghanistan

Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi. (Foto: dok. The News)

Kabul, MINA – pada Rabu meminta anggota untuk melepaskan yang dibekukan setelah pengambilalihan negara itu.

Taliban memperingatkan, gejolak ekonomi di dalam negeri dapat menyebabkan masalah di luar negeri, The News melaporkan.

Dalam sebuah , Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi mengatakan, tantangan terbesar yang dihadapi Afghanistan adalah ketidakamanan keuangan, “dan akar dari kekhawatiran ini mengarah kembali kepada pembekuan aset rakyat kita oleh pemerintah Amerika”.

Washington telah menyita hampir AS$9,5 miliar aset milik bank sentral Afghanistan, sementara ekonomi yang bergantung pada bantuan telah runtuh secara efektif. Pegawai negeri tidak dibayar selama berbulan-bulan dan perbendaharaan tidak mampu membayar impor.

“Saya menyampaikan pujian kami kepada Anda dan ingin berbagi beberapa pemikiran tentang hubungan bilateral kami,” tulis Muttaqi, mencatat bahwa 2021 adalah seratus tahun Washington mengakui kedaulatan Afghanistan.

“Seperti negara-negara dunia lain, hubungan bilateral kita juga mengalami pasang surut.” Dalam pernyataan yang terukur, dia menambahkan.

Muttaqi mengatakan, Afghanistan menikmati pemerintahan yang stabil untuk pertama kalinya dalam lebih dari 40 tahun, periode yang dimulai dengan invasi oleh Uni Soviet pada 1979 dan berakhir dengan penarikan pasukan AS terakhir pada 31 Agustus.

Sejak kembali berkuasa, Taliban berusaha keras untuk meyakinkan masyarakat internasional bahwa mereka berniat untuk melakukan hal-hal yang berbeda kali ini.

“Langkah-langkah praktis telah diambil menuju pemerintahan yang baik, keamanan dan transparansi,” tulis Muttaqi. “Tidak ada ancaman yang diajukan ke kawasan atau dunia dari Afghanistan dan jalan telah diaspal untuk kerja sama positif.” (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)