Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suratkabar Al-Shorouq: Pemerintah Mesir dan Ikhwanul Muslimin Mulai Dialog

Rudi Hendrik - Kamis, 24 November 2016 - 10:35 WIB

Kamis, 24 November 2016 - 10:35 WIB

578 Views

Protestors hold pictures of ousted Egyptian President Mohamed Morsi and chant slogans on November 29, 2013 during a pro-Morsi rally in Istanbul. A group of Islamist protesters gathered in front of the Fatih mosque after Friday prayer in support of detained Muslim Brotherhood leaders in Egypt. Clashes erupted in Cairo and other Egyptian cities Friday as police dispersed protests staged by Islamists defying a new law banning unauthorised demonstrations, security officials said. AFP PHOTO/OZAN KOSE (Photo credit should read OZAN KOSE/AFP/Getty Images)

Giza, Mesir, 24 Shafar 1438/24 November 2016 (MINA) – Surat kabar Al-Shorouq, memberitakan bahwa Pemerintah Mesir dan organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) sedang dalam dialog untuk mengakhiri tahun-tahun kerusuhan dan permusuhan kedua fihak di negara itu.

Seorang pemimpin IM yang tinggal di Arab Saudi yang namanya tidak diungkapkan, mengatakan bahwa kesepakatan itu akan melarang organisasi tersebut mengambil bagian dalam politik Mesir selama lima tahun dan memastikan akan menghentikan “kegiatan anti-pemerintah” dengan  pembebasan para tahanan.

“Kesepakatan itu akan dilakukan di bawah naungan dan dengan jaminan dari Arab Saudi,” lapor surat kabar yang berkantor di Giza, Mesir itu dengan mengutip sumber.

Sumber menambahkan bahwa kesepakatan itu akan menguntungkan kedua belah pihak karena akan memperbaiki catatan hak asasi manusia Pemerintah Mesir, menciptakan stabilitas keamanan dan bisa membantu memperbaiki buruknya situasi ekonomi yang dihadapi negara itu.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Menurut sumber tersebut, Pemerintah Mesir telah menghubungi mantan anggota tim kepresidenan presiden terguling Muhammad Mursi untuk membahas inisiatif tersebut.

Langkah ini dinilai bahwa Pemerintah Mesir bisa melunakkan sikapnya.

Gerakan Ikhwanul Muslimin telah masuk dalam daftar hitam dan dikenai tindakan keras oleh pemerintah yang telah menewaskan ratusan pendukungnya dan membuat ribuan lainnya dipenjara atau dihukum mati.

Menurut cedekiawan politik The New Arab, Wael Kandil, yang dikutip MINA, ada kemungkinan langkah itu diambil Presiden Abdel Fattah El-Sisi untuk memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Perhatian utama Sisi ini adalah untuk mendapatkan kembali apa yang hilang dari Arab Saudi, terutama  pengiriman bulanan bahan bakar Aramco,” kata Kandil.

Meskipun Arab Saudi pada April lalu memutuskan memberikan Mesir 700.000 ton minyak per bulan selama lima tahun, tapi Arab Saudi baru-baru ini menghentikan pasokan produk minyak sulingannya.

Tindakan Arab Saudi itu dilaksanakan   di tengah meningkatnya ketegangan antara Pemerintah Riyadh dan Kairo terkait konflik regional, termasuk perang Suriah. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Dunia Islam
Timur Tengah
Internasional
Timur Tengah