Damaskus, MINA – Pemerintah Damaskus pada Jumat (2/5) mengecam serangan udara Israel di dekat Istana Presiden, menyebutnya sebagai eskalasi berbahaya terhadap persatuan dan kedaulatan Suriah, dan mendesak dukungan Arab dan internasional.
Pemerintah Suriah menyebut serangan itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan konvensi internasional, dan menyerukan kepada masyarakat internasional dan negara-negara Arab mengambil sikap tegas terhadap serangan agresif ini. Almayadeen melaporkan.
Pemerintah Suriah menekankan bahwa badan keamanan terkait terus melanjutkan penyelidikan mereka untuk meminta pertanggungjawaban, menegaskan bahwa Suriah tidak akan mengorbankan keamanan atau kedaulatannya, dan akan terus membela hak-hak rakyatnya dengan segala cara.
Selain itu, Kepresidenan Suriah menegaskan kembali komitmennya terhadap persatuan nasional, menekankan bahwa tidak ada agresi, baik domestik maupun eksternal, yang akan berhasil melemahkan tekad warga Suriah atau menghalangi upaya negara untuk mencapai stabilitas dan perdamaian di semua wilayah.
Baca Juga: Israel Serang Kapal Bantuan, FFC Tuntut Dubes Israel Dipanggil
Sebelumnya pada hari Jumat, serangan udara Israel menargetkan lokasi yang terletak hanya 400 meter dari Istana Kepresidenan Suriah di Damaskus, tempat tinggal Presiden Ahmad al-Sharaa.
Militer Israel kemudian mengonfirmasi serangan tersebut, menyatakan bahwa pesawatnya telah menyerang daerah tersebut yang digambarkannya sebagai peringatan kepada pemerintah Suriah.
Israel menyerang Suriah dengan alasan ancaman terhadap minoritas Druze, di mana
hal ini terjadi setelah pasukan Israel melakukan serangkaian serangan udara di pinggiran Damaskus pada tanggal 30 Maret, dengan klaim operasi tersebut bertujuan untuk mencegah serangan terhadap populasi Druze Suriah.
“Ini adalah pesan yang jelas kepada rezim Suriah. Kami tidak akan membiarkan pasukan dikirim ke selatan Damaskus atau ancaman apa pun terhadap komunitas Druze.” Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Israel Katz mengumumkan dalam sebuah pernyataan bersama.
Baca Juga: Freedom Flotilla, Kapal Bantuan ke Gaza Diserang Drone di Perairan Internasional
Katz menyampaikan peringatan tersebut melalui media sosial, menekankan bahwa al-Sharaa akan menyaksikan konsekuensi dari serangan dan mengakui apa yang ia gambarkan sebagai tekad Israel” untuk “mencegah bahaya bagi Druze di Suriah.”
Israel memiliki populasi Druze yang signifikan, sebagian besar terkonsentrasi di Galilea, Karmel, dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, yang berbatasan dengan Suriah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Irlandia Serukan Buka Blokade Gaza Segera