Washington, 3 Sha’ban 1435/1 Juni 2014 (MINA) – Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan, pada Jumat rezim Suriah tidak akan mampu untuk memusnahkan senjata kimia yang tersisa sampai dengan batas waktu 30 Juni 2014.
Dalam konferensi pers, Psaki mengatakan kepada para wartawan bahwa AS bekerjasama dengan Rusia untuk mendorong rezim Suriah agar mematuhi kewajibannya tentang pemusnahan seluruh gudang senjata kimianya, seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad
“Kami telah bekerja dengan Rusia selama proses ini, untuk menekan rezim Suriah untuk menghapus senjata kimia,” kata Psaki. “92 persen telah dihapus senjata kimia dan ada 8 persen yang tersisa di satu lokasi.”
Psaki menambahkan, “Ada keprihatinan tentang kebutuhan keamanan di Suriah, dan telah dinyatakan oleh PBB juga, tapi sekali lagi, semua orang telah menjelaskan PBB dan OPCW untuk melakukan segala kemungkinan mencari jalan keluar, menghapus delapan persen sisanya ”
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Sementara itu, pada Rabu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon mengatakan bahwa menghapus senjata kimia Suriah tidak akan selesai pada batas waktu yang telah disepakati – 30 Juni.
Di New York Times melaporkan, Rabu kutipan surat dari Dewan Keamanan PBB mengatakan, “Sangat penting bahwa Suriah menyimpulkan operasi penghapusan senjata kimia harus secepat mungkin, karena pihak berwenang telah berjanji untuk melakukan.
“Namun, sekarang jelas bahwa beberapa kegiatan yang berkaitan dengan penghapusan program senjata kimia Suriah akan berlanjut setelah 30 Juni 2014.” (T/P012/EO12)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu