Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei: 97 persen Suara Muslim di New York Pilih Mamdani

Redaksi Editor : Rudi Hendrik - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: Wali Kota New York terpilih Zohran Kwame Mamdani bersama para pendukungnya. (Foto: Zohran Kwame Mamdani)

New Yaork, MINA  — Sebuah survei yang dirilis oleh Council on American‑Islamic Relations (CAIR) baru-baru ini menunjukkan, sekitar 97 persen warga Muslim di Kota New York memberikan dukungannya kepada calon dari komunitas Muslim dalam pemilihan terbaru.

Hasil ini mencerminkan penguatan pengaruh komunitas Muslim dalam panggung politik lokal Amerika Serikat. Al-Jazeera melaporkan.

Survei exit-poll CAIR mencatat persentase dukungan yang sangat tinggi bagi calon yang berlatar belakang Muslim di wilayah metropolitan New York. Temuan ini menunjukkan kecenderungan kuat komunitas Muslim untuk bersatu memilih wakil dari komunitasnya sendiri dalam pemilihan lokal kali ini.

Ketua CAIR bidang pemantauan pemilu menyebut bahwa angka 97 persen itu menandakan tidak sekadar mobilisasi pemilih, tetapi juga kesadaran kolektif tentang pentingnya representasi politik bagi komunitas Muslim di Amerika Serikat.

Baca Juga: Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Bebas setelah 20 Hari di Penjara

Survei tersebut mencakup pertanyaan kepada pemilih Muslim “siapa yang Anda pilih” dan “apa latar belakang calonnya”, yang kemudian menghasilkan angka dukungan tertinggi kepada kandidat Muslim.

Para analis politik menilai bahwa hasil ini menjadi sorotan baru dalam lanskap demokrasi Amerika, di mana komunitas minoritas semakin aktif mengambil peran dalam kontes politik.

Kemenangan atau dominasi pilihan seperti ini bermakna bagi arah kebijakan kota, termasuk isu-ia sosial, keberagaman, hak sipil dan inklusi di Kota New York.

Kota New York dikenal sebagai salah satu wilayah dengan keberagaman agama dan etnis terbesar di Amerika Serikat. Komunitas Muslim sendiri telah mengalami perjalanan panjang untuk memperoleh posisi representatif dalam politik lokal.

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Benteng Merah Delhi Jadi 13 orang, Polisi Mulai Investigasi

Pemilihan dengan dukungan tinggi seperti ini juga berkaitan dengan pengalaman umat Muslim setelah peristiwa 11 September 2001 dan tuntutan keadilan sosial yang muncul kemudian.

Selain itu, mobilisasi pemilih minoritas di Amerika Serikat belakangan semakin diperhitungkan oleh partai-partai politik sebagai faktor strategi kemenangan pemilu.

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pasukan Israel Intensifkan Serangan ke Pedesaan Quneitra Suriah

Rekomendasi untuk Anda