Tel Aviv, MINA – Mayoritas warga Israel lebih memilih kesepakatan pertukaran tahanan dengan Perlawanan Palestina untuk segera mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Gaza daripada kebijakan pemerintah Israel saat ini.
Sebuah survei baru-baru ini yang ditayangkan di Saluran 12 Israel menunjukkan bahwa 69% responden melihat bahwa mengamankan kesepakatan harus diutamakan daripada melanjutkan kampanye militer pemerintah.
Hanya 20% warga yang mendukung “konflik” yang berkepanjangan dan 11% mengatakan mereka belum memutuskan masalah tersebut. Demikian dikutip dari Almayadeen, Sabtu (16/11).
Dukungan untuk perjanjian pertukaran tahanan bahkan meluas ke pemilih Likud, di mana 46% mendukung kesepakatan untuk mengakhiri perang, 36% lebih suka melanjutkan operasi militer, dan 18% masih belum yakin. Perlu dicatat bahwa Partai Likud dipimpin oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: UNRWA: Kondisi Kehidupan di Gaza Sungguh Tak Tertahankan
Survei tersebut juga mengeksplorasi persepsi publik mengenai penundaan dalam menyelesaikan kesepakatan, lebih dari setahun setelah Operasi Badai Al-Aqsa.
Menurut jajak pendapat tersebut, 52% responden mengaitkan keterlambatan dengan faktor politik, sementara 36% meyakini masalah substantif sebagai penyebabnya. Sebanyak 12% lainnya tidak yakin tentang alasan di balik kurangnya kemajuan.
Dalam hal popularitas di kalangan pemilih Israel, mantan Perdana Menteri Naftali Bennett muncul sebagai pilihan utama di antara responden, diikuti oleh Perdana Menteri saat ini Benjamin Netanyahu. Benny Gantz menempati posisi ketiga, sementara pemimpin oposisi Yair Lapid berada di peringkat keempat.
Netanyahu telah berjuang untuk mendapatkan dukungan di antara para pemukim, sebagian besar karena kesalahan langkah dan kesalahan manajemen pemerintahnya yang berulang kali dalam beberapa masalah dalam negeri dan keamanan yang kritis. []
Baca Juga: Pejuang Palestina Lenyapkan Tentara dan Kendaraan Militer Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Kirim 7.000 Surat Panggilan Wajib Militer untuk Yahudi Ultra-Ortodok