Jakarta, MINA- Sebuah survey terbaru yang dilakukan Wahid Foundation dengan UN Women menyebut sebanyak 77,4 persen pria dan 80,7 persen wanita di Indonesia mendukung terhadap kebebasan beragama di Indonesia, menyimpulkan mayoritas warga di negara ini menjunjung toleransi cukup tinggi.
Survey dilakukan terhadap 1500 responden pada usia mulai dari 17 tahun ke atas di 34 provinsi di tanah air selama periode 6-27 Oktober 2017.
Menurut Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid survey yang respondennya dibagi dua, laki-laki dan perempuan, menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi besar sebagai agen pendiri perdamaian.
“Survey kami menunjukkan perempuan lebih banyak mendukung hak kelompok lain untuk beragama,” katanya di hadapan media di Jakarta, Senin (29/1).
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Di samping toleransi, survey juga mengklaim bahwa mayoritas perempuan Indonesia tidak mendukung kegiatan radikalisme di tanah air, dengan angka mencapai 80,8 persen jauh lebih besar dari responden pria yang mencapai 76,7 persen.
Saat ditanya mengenai tolak ukur radikalisme, Yenny mengatakan ada enam definisi yang bisa menjadikan seseorang dianggap sebagai radikal atau tidak, salah satunya merujuk pada aksi massa terbesar Muslim yang dikenal sebagai Aksi Bela Al-Quran.
Faktor lainnya, Yenny mengklaim, melakukan razia ke tempat-tempat yang dianggap bertentangan dengan syariat Islam, mendukung pendirian khilafah, menyumbang dana kepada organisasi yang dianggap radikal oleh pemerintah, melakukan penyerangan terhadap rumah ibadah, dan memprotes pihak lain atas tuduhan menista Islam.(L/RE1/P1)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Mi’raj News Agency (MINA)